Padang Aro (ANTARA) - Sebanyak dua orang korban tertimbun longsor lubang tambang emas di Kabupaten Solok Selatan, Sumatera Barat, ditemukan sudah meninggal dunia.
Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Solok Selatan Inroni Muharamsyah di Padang Aro, Kamis mengatakan kedua korban yang ditemukan pada Rabu (13/1) sore itu adalah Miyanto (51), warga Bunut Selatan, Provinsi Lampung dan Sulistiyono (41), warga Pati, Jawa Tengah.
"Kedua korban dievakuasi Rabu pukul 17.00 WIB dan sampai di Puskesmas Abai sekitar pukul 19.30 Wib dan langsung dibawa ke Dharmasraya," ujarnya.
Dengan ditemukan kedua orang ini, katanya, total korban meninggal di lokasi galian tambang sebanyak empat orang, sedangkan dua orang lagi ditemukan dalam keadaan selamat. Kedua korban selamat hanya mengalami luka dan hingga Rabu (13/1) malam masih dirawat di Puskesmas Abai.
Kedua korban selamat, yaitu Rifan Saifudin (28) dan Aji (30), keduanya warga Pati, Jawa Tengah.
"Total ada enam orang korban yang ditemukan dengan kondisi dua hidup dan empat orang meninggal dan semuanya bukan warga Solok Selatan," ujarnya.
Longsor lubang galian tambang terjadi pada Senin (11/1) pukul 20.30 Wib di Kimbahan, Kecamatan Sangir Batang Hari.
BPBD, kata Inroni, baru mendapat informasi pada Selasa (12/1) pukul 17.10 Wib dan pihaknya langsung menuju ke lokasi kejadian.
Longsor tambang emas terjadi akibat curah hujan yang tinggi mengakibatkan tanah menjadi labil dan terjadi longsoran galian tambang yang mengakibatkan enam orang tertimbun.
Pewarta: Mario Sofia Nasution
Editor: Masuki M. Astro
Copyright © ANTARA 2021