Managua (ANTARA) - Nikaragua berunding dengan Institut Gamaleya Rusia untuk memperoleh Sputnik V, vaksin yang mengatasi COVID-19, kata Organisasi Kesehatan Pan American (PAHO) pada Rabu (13/1).
Negara Amerika Tengah yang miskin itu termasuk di antara negara-negara Amerika Latin yang paling sedikit memesan terlebih dahulu vaksin untuk mengatasi pandemi virus corona.
"Nikaragua sedang berunding dengan laboratorium Rusia Nikolay Gamaleya untuk memperoleh ... vaksin Sputnik V," kata Jarbas Barbosa, asisten direktur PAHO, selama konferensi pers daring. PAHO adalah kantor regional Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).
PAHO mengatakan bahwa Nikaragua juga akan mulai menerima vaksin melalui fasilitas COVAX yang dikoordinasikan oleh WHO untuk mendukung negara-negara berpenghasilan rendah mulai Maret.
Pembicaraan Sputnik V itu menambah kesibukan pemerintah sayap kiri Amerika Latin, dengan Meksiko dan Bolivia bergabung bersama Argentina sebagai pengadopsi awal dalam upaya memastikan pasokan vaksin Rusia.
Otoritas kesehatan Meksiko berharap membuat keputusan minggu ini tentang apakah akan memberikan izin penggunaan Sputnik V setelah mendapatkan akses ke data klinis, dan sedang mempertimbangkan untuk membeli 24 juta dosis.
Wakil Presiden Nikaragua Rosario Murillo mengonfirmasi Rabu malam bahwa Nikaragua mulai membuat pengaturan untuk membeli vaksin, tetapi tidak merinci vaksin-vaksin yang mana.
"Kami tahu ada empat vaksin dengan kemanjuran lebih dari 90% ... kami sepenuhnya dalam proses penandatanganan perjanjian pembelian secepat mungkin," kata Murillo.
Sumber: Reuters
Baca juga: Pengembang Sputnik V minta AstraZeneca coba gabungkan vaksin
Baca juga: Argentina akan mulai distribusi vaksin Sputnik V pada Selasa
Penerjemah: Mulyo Sunyoto
Editor: Suharto
Copyright © ANTARA 2021