Jakarta (ANTARA) - Creative producer dan penulis naskah "Imperfect The Series" Ernest Prakasa mengungkapkan sejumlah tantangan ketika ia dan tim menggarap serial di masa pandemi COVID-19.
"Syuting di tengah pandemi sangat merepotkan, banyak jeda juga, mulai dari persiapan, PSBB, dan lainnya. Untuk bisa produksi sebuah produk audio-visual di masa pandemi lumayan bikin puyeng," kata Ernest sembari tertawa, dalam jumpa pers virtual "Imperfect The Series", Rabu.
Baca juga: "Imperfect" hadir dalam format serial, "spin-off" Geng Kosan
Hal yang cukup membuatnya pusing, salah satunya adalah bagaimana ia sebagai produser kreatif bisa menciptakan atmosfer kerja yang aman dan nyaman bagi sutradara, kru, dan pemain selama syuting.
"Menciptakan atmosfer kerja yang aman dan nyaman. Ini berdampak ke banyak hal seperti kerja sama tim yang solid, sampai budget. Protokol (kesehatan) pun ketat, ada tes swab rutin," kata sineas yang juga merupakan komika itu.
Ia mengungkapkan, saat proses produksi serial, tes rapid antigen masih belum terlalu umum kala itu, sehingga pilihan untuk memonitor kesehatan kru dan pemain adalah melalui tes cepat (rapid antibodi) atau tes usap PCR yang harganya terbilang cukup tinggi.
Meski sempat ada salah satu kru produksi yang terjangkit virus, Ernest dan tim sekaligus rumah produksi Starvision langsung tanggap melakukan tes usap PCR kepada semua kru dan pemain guna mengantisipasi penyebaran dan menjaga kesehatan semua yang terlibat.
Baca juga: "Imperfect", sebuah refleksi untuk mencintai diri
Dari sisi produksi dan cerita, sutradara "Imperfect The Series", Naya Anindita mengungkapkan tantangan tersulit adalah bagaimana caranya mengisahkan secara adil untuk semua tokoh yang sebelumnya sudah diceritakan secara sempurna di film originalnya, "Imperfect: Karier, Cinta, dan Timbangan" (2019).
"Saya berusaha untuk give justice ke semua karakter. 'Imperfect' sudah membangun karakternya dengan baik. Saya sempat merasa takut gabut karena karakternya sudah jadi dan sempurna," kata Naya.
"Saya berusaha bagaimana caranya tiap karakter bisa mewakilkan perempuan dari latar belakang dan value yang berbeda... Saya juga berusaha bagaimana caranya penonton relate dan merasa ada relevansi karakter dan penonton sehingga tidak berjarak," imbuhnya.
Sementara itu, "Imperfect The Series" mengambil latar setahun sebelum film "Imperfect: Karier, Cinta & Timbangan". Ketika itu Dika (Reza Rahadian) belum berjumpa dengan Rara (Jessica Mila) dan tengah mengerjakan proyek fotografi di luar kota.
Benang merah konflik ada di kisah cinta Neti (Kiky Saputri). Sepanjang musim, penonton juga akan menyuguhkan berbagai pernak-pernik seperti upaya Maria (ZsaZsa Utari) beradaptasi dengan Jakarta, Endah (Neneng Wulandari) si tumpuan keluarga yang dilamar pejabat kampung dan Prita (Aci Resti) yang selalu bersitegang dengan adiknya yang selebgram "KW".
Serial ini akan tayang secara gratis dan eksklusif di WeTV mulai 27 Januari 2021.
Baca juga: Lewat "Imperfect", Meira Anastasia menyelami lebih dalam industri film
Baca juga: Film-film Indonesia yang bisa temani Anda di ujung 2020
Baca juga: "Karier, cinta, timbangan" juga jadi perhatian Jessica Mila
Pewarta: Arnidhya Nur Zhafira
Editor: Ida Nurcahyani
Copyright © ANTARA 2021