Kepemilikan kartu identitas atau KTP menjadi mutlak

Jakarta (ANTARA) - Kementerian Sosial memfasilitasi kelompok marjinal seperti orang terlantar, pengamen, gelandangan dan lainnya di wilayah DKI Jakarta untuk mendapatkan kartu identitas dan rekening bank.

"Untuk DKI Jakarta target kita 1.600 orang, sehari 100 orang," kata Menteri Sosial Tri Rismaharini saat meninjau kegiatan perekaman data kependudukan dan pembukaan rekening ATM Atensi bagi warga marjinal di Gedung Aneka Bhakti Kementerian Sosial di Jakarta, Rabu.

Risma mengatakan, kegiatan tersebut nantinya juga akan dilakukan di daerah lain terutama di daerah yang terdapat balai Kemensos.

"Kepemilikan kartu identitas atau KTP menjadi mutlak karena saat ini bantuan pemerintah diberikan kepada warga yang membutuhkan sesuai dengan alamat dan KTP," katanya.

"Dengan demikian maka kita bisa akses bantuan agar mereka bisa segera keluar dari kemiskinan yang sebetulnya karena tidak ada rumah. Kami juga tidak salah administrasi karena pasti alamat dan NIK-nya," kata mantan Wali Kota Surabaya tersebut.

Nantinya setelah mereka mendapatkan NIK dan punya rekening bank, maka Kemensos akan memberikan bantuan lewat program yang sesuai dengan kondisi mereka misalnya bantuan untuk disabilitas, atau Program Keluarga Harapan.

Baca juga: Sosiolog: Larangan bansos untuk beli rokok sudah tepat

Baca juga: Mensos: Beri layanan terbaik bagi penyandang disabilitas

Direktur Jenderal Rehabilitasi Sosial Kemensos Harry Hikmat mengatakan, selama ini warga marjinal tidak terakses bantuan-bantuan sosial dari pemerintah karena terkendala tidak punya data yang jelas.

"Dengan adanya NIK dimana saja mereka berada pasti akan mendapatkan bantuan dan akses mereka ke perbankan juga akan lebih mudah," tambah Harry.

Harry mengatakan nantinya sekitar 16 ribu warga marjinal di sejumlah daerah terutama di kota-kota besar yang akan difasilitasi pemenuhan data kependudukannya.

Kemensos bekerja sama dengan Dukcapil dan menggandeng Bank Mandiri untuk pembukaan rekening Atensi bagi warga marjinal.

Direktur Hubungan Kelembagaan Bank Mandiri Rohan Hafas mengatakan kegiatan tersebut sebagai upaya mendukung digitalisasi perbankan bagi Pemerlu Pelayanan Kesejahteraan Sosial (PPKS).

"Selama dia sudah punya NIK maka kita bisa membuka rekeningnya berupa ATM bisa melakukan berbagai aktivitas perbankan. Dengan menabung menjadi bibit dan diharapkan bisa meningkatkan taraf hidup mereka," katanya.

Nuryati (40) salah satu warga yang ikut kegiatan perekaman data kependudukan tersebut mengaku senang akhirnya ia bisa memiliki KTP.

Warga Rawabebek Jakarta Timur itu mengatakan selama ini dia mendapatkan penghasilan dari mengamen keliling ibukota. Nuryati berharap kehidupannya bisa lebih baik dan tidak lagi mengamen.

Baca juga: Mensos Risma inginkan penerima manfaat di balai bisa mandiri

Baca juga: 23 orang hasil "blusukan" Mensos ditempatkan di balai Kemensos

Pewarta: Desi Purnamawati
Editor: Zita Meirina
Copyright © ANTARA 2021