Keduanya punya usaha jualan baju di Pontianak

Jakarta (ANTARA) - Warga Pesanggrahan, Jakarta Selatan, dipastikan jadi korban kecelakaan pesawat Sriwijaya Air SJ 182 rute Jakarta-Pontianak di Perairan Kepulauan Seribu, Sabtu (9/1).

Data yang diterima ANTARA di Jakarta, Selasa, menyebutkan, satu dari empat korban yang telah teridentifikasi merupakan warga Petukangan, Pesanggrahan Jakarta Selatan, atas nama Ash Habul Yamin berusia 36 tahun.

Korban teridentifikasi dengan pencocokan sidik jari yang tercatat di data KTP elektronik miliknya.

Dalam peristiwa kecelakaan tersebut Ash Habul Yamin tidak sendiri, ia berangkat ke Pontianak bersama sang adik, Faizal Rahman (30) yang jasadnya belum teridentifikasi.

"Keduanya punya usaha jualan baju di Pontianak, ke Jakarta sebulan sekali untuk belanja," kata salah seorang kerabat korban, Sandra Harisadi.

Baca juga: Dompet diduga milik penumpang Sriwijaya Air ditemukan penyelam TNI AL

Ash Habul Yamin tercatat tinggal di Jalan Sakti nomor 7a RT 5/RW 6, Kelurahan Petukangan Selatan, Kecamatan Pesanggrahan.

Korban Ash Habul Yamin meninggalkan seorang istri dan empat orang anak. Saat ini di rumah korban telah dipasang tenda dan terdapat satu karangan bunga ucapan belasungkawa.

Sandra mengatakan pihak keluarga berharap jasad Faizal Rahman, adik Ash Habul Yamin segera teridentifikasi, agar bisa dikebumikan secepatnya oleh pihak keluarga.

"Rencananya mau dimakamkan di TPU Tanah Kusir, menunggu setelah jasad Faizal Rahman diidentifikasi," kata Sandra.

Sebelumnya, pesawat Sriwijaya Air nomor register PK-CLC dengan nomor penerbangan SJ 182 dengan rute Jakarta-Pontianak hilang kontak pada Sabtu (9/1) pukul 14.40 WIB dan jatuh di perairan Kepulauan Seribu di antara Pulau Lancang dan Pulau Laki.

Baca juga: Dompet pramugari Sriwijaya Air ditemukan dengan uang ratusan ribu

Pesawat jenis Boeing 737-500 itu hilang kontak pada posisi 11 mil laut (nautical mile/nm) di utara Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Tangerang setelah melewati ketinggian 11.000 kaki dan pada saat menambah ketinggian di 13.000 kaki.

Pesawat lepas landas dari Bandara Soekarno Hatta pukul 14.36 WIB. Jadwal tersebut mundur dari jadwal penerbangan sebelumnya 13.35 WIB karena faktor cuaca.

Berdasarkan data manifes, pesawat yang diproduksi pada 1994 itu membawa 62 orang terdiri atas 50 penumpang dan 12 orang kru. Dari jumlah tersebut, 40 orang dewasa, tujuh anak-anak, tiga bayi. Sedangkan 12 kru terdiri atas, enam kru aktif dan enam kru ekstra.

Keberadaan pesawat itu tengah dalam investigasi dan pencarian oleh Basarnas dan Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT). Koordinasi langsung dilakukan dengan berbagai pihak, baik Kepolisian, TNI maupun Pemerintah Provinsi DKI Jakarta.

Baca juga: Tim SAR ungkap tantangan dan proses penemuan kotak hitam Sriwijaya AIr

Pewarta: Laily Rahmawaty
Editor: Edy Sujatmiko
Copyright © ANTARA 2021