Jakarta (ANTARA) - Perusahaan rintisan Korea Selatan mengembangkan kalung leher dengan kecerdasan buatan (AI) untuk mendeteksi lima emosi anjing dengan memantau suara gonggongan menggunakan teknologi pengenalan suara.
Kerah Petpuls dapat memberitahu pemilik piaraan lewat aplikasi di ponsel pintar apakah anjing mereka merasa senang, santai, cemas, marah atau sedih. Kalung itu juga melacak aktivitas fisik serta waktu istirahat anjing.
Baca juga: Seekor anjing dan tiga kucing tertular virus corona
Baca juga: Peneliti Inggris uji kemampuan anjing untuk deteksi corona
"Perangkat ini memberikan suara kepada anjing agar manusia memahaminya," kata direktur marketing global Petpuls Lab, Andrew Gil, kepada Reuters.
Perusahaan ini mulai mengumpulkan bermacam gonggongan yang berbeda untuk menganalisis emosi anjing pada 2017. Tiga tahun kemudian, mereka mengembangkan algoritme berdasarkan data lebih dari 10.000 sampel dari 50 ras anjing.
"Saya kira dia hanya senang ketika bermain dan sedih serta cemas ketika saya sedang tidak di rumah... ternyata dia merasa marah ketika kalah saat bermain dengan saya, sama seperti manusia," kata Moon Sae-mi, yang memelihara anjing Border Collie.
Tingkat akurasi kalung tersebut dalam mengenali emosi anjing rata-rata 90 persen, kata Seoul National Unviersity, yang menguji perangkat tersebut.
Petpuls Lab menjual kalung anjing itu mulai Oktober tahun lalu dengan harga 99 dolar AS.
"Makin banyak orang mengadopsi anjing, tapi sayangnya sebagian menelantarkan anjing akibat miskomunikasi," kata Gil. "Petpuls bisa punya peran penting selama pandemi... memantau pemilik mengerti apa yang dirasakan anjing dan mendekatkan mereka."
Baca juga: Guk! Guk! Anjing Chili bertugas deteksi COVID-19 di bandara Santiago
Baca juga: Persahabatan anjing dan manusia di film "June dan Kopi"
Baca juga: Studi baru, kucing bisa terinfeksi virus corona
Penerjemah: Nanien Yuniar
Editor: Maria Rosari Dwi Putri
Copyright © ANTARA 2021