Jakarta (ANTARA) - Startup atau perusahaan perintis berbasis sociopreneur lokal bidang pertanian dan perkebunan salah satunya Mahorahora Bumi Nusantara mulai melirik dan mengembangkan gula aren sebagai komoditas bisnis yang prospektif.
“Belakangan ini kita melihat adanya tren kopi gula aren yang memiliki rasa dan aroma yang nikmat. Sepertinya sudah menjadi kewajiban bahwa sebuah café harus memiliki menu kopi gula aren. Ini potensi yang sangat prospektif untuk digarap,” kata Co-Founder dan CEO Mahorahora Bumi Nusantara, Slamet Sudijono, dalam keterangannya, Selasa.
Gula aren dianggap mampu menambah rasa dan aroma kopi yang berbeda sehingga banyak menjadi pilihan termasuk juga dalam berbagai resep makanan maupun minuman lainnya.
Baca juga: BEI dukung perusahaan teknologi dan startup melantai di bursa
Selain itu, gula aren juga dipercaya lebih sehat karena memiliki IG (Indeks Glikemik) 35 atau separuh dari gula putih, yang artinya peningkatan glukosa dalam darah akan lebih lambat, dibanding apabila mengonsumsi gula putih.
“Melihat peluang ini kami bertekad untuk memfokuskan diri dalam pemberdayaan petani dan komunitas untuk menghasilkan produk berkualitas yang dapat diterima baik di pasar lokal maupun internasional. Jadi kami memproduksi gula aren Mahorahora ini sebagai produk unggulan,” katanya.
Meski baru diluncurkan beberapa bulan lalu, gula aren Mahorahora ini menjadi merek gula aren yang sedang naik daun.
Mahorahora telah merambah dan memiliki pelanggan dari berbagai daerah di Indonesia bahkan mancanegara.
Gula aren Mahorahora juga telah banyak digunakan oleh berbagai café dan produsen makanan serta minuman ternama untuk menjadi bahan utama menu dan produk mereka.
Baca juga: Startup lokal mulai kembangkan aplikasi belajar daring
Gula aren diproduksi dalam bentuk bubuk dan cair melalui proses secara alami dan higienis dari bahan baku berkualitas sehingga menghasilkan rasa dan aroma yang nikmat.
Co-founder dan COO Mahorahora Bumi Nusantara Nonda Muldani mengatakan, pihaknya memproduksi gula aren bubuk dengan kualitas grade A yang halus butirannya, memiliki kadar air rendah, dan kadar kelarutannya tinggi.
“Sedangkan yang berbentuk cair dibuat dari gula aren murni tanpa campuran dan bahan pewarna.”
Kedua jenis gula aren Mahorahora dikemas dengan kemasan yang higienis sementara untuk gula aren bubuk dikemas dalam paper bag yang dilapisi alufoil, dengan flat bottom dan zipper yang dapat dibuka-tutup, sehingga kualitas rasa dan aromanya terjaga.
Sedangkan gula aren cair, dikemas dalam botol higienis dan elegan, dengan ukuran 350 ml dan 1 liter.
Ke depan perusahaan rintisan itu membuka peluang kerja sama dengan berbagai pihak untuk mengembangkan hasil pertanian sekaligus membuka pasar lokal dan global yang lebih luas.
“Saat ini untuk penjualan retail dilakukan secara daring melalui marketplace online dan juga tersedia di beberapa supermarket,” katanya.
Pewarta: Hanni Sofia
Editor: Budi Suyanto
Copyright © ANTARA 2021