Jabatan dua direktur Bank Sumsel Babel diperpanjang

Palembang (ANTARA) - Jabatan dari dua direktur PT Bank Sumsel Babel diputuskan para pemegang saham untuk diperpanjang karena menunjukkan performa yang baik selama menjalankan tugasnya.

Gubernur Sumatera Selatan Herman Deru selaku pemegang saham pada Bank Pembangunan Daerah tersebut di Palembang, Selasa, mengatakan, Direktur Pemasaran Bank Sumsel Babel Antonius Prabowo Argo dan Direktur Umum Samiluddin dinilai layak diberikan penghargaan atas kinerja sehingga diputuskan untuk diperpanjang masa jabatannya.

“Kami pun mengapresiasi kinerja jajaran Dewan Komisaris dan Dewan Direksi atas capaian yang melampaui target di tengah pandemi ini,” kata Herman Deru setelah menghadiri Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB).

Ia mengatakan keputusan ini menjadi kesepakatan para pemegang saham yakni terdiri dari Gubernur Sumsel, Gubernur Babel, Bupati dan Walikota di kedua provinsi yakni Sumatera Selatan dan Bangka Belitung.

“Kami berharap BSB semakin naik performanya dan berkontribusi untuk kemajuan masyarakat,” kata dia.

Sementara itu, Direktur Bank Sumsel Babel Achmad Syamsudin mengatakan, meski dalam kondisi pandemi COVID-19 namun perusahaan mampu meraup kenaikan laba 15 persen dari capaian tahun 2019.

Performa baik juga ditunjukkan BSB dalam penyaluran kredit, yang mana mampu menjadi peringkat ketiga dalam penyaluran Kredit Usaha Rakyat (KUR)di Provinsi Sumsel, peringkat ketiga nasional untuk penyaluran kredit perumahan FLPP. Selain itu, BSB juga menyandang prestasi berupa pemberi layanan terbaik kategori di luar e-banking untuk seluruh BPD se-Indonesia.

Total aset mencapai Rp28,2 triliun, Dana Pihak Ketiga Rp21 triliun dan penyaluran kredit yang telah mencapai Rp17,5 triliun. Saat ini BSB memiliki 250 jaringan kantor, 450 unit mesin ATM yang tersebar di seluruh daerah.

Tak hanya itu, Bank Sumsel Babel, lanjutnya terus berkembang terbukti dari pertumbuhan market share perbankan di wilayah Sumsel dan Bangka Belitung. Dari sisi aset market share menempati posisi tertinggi lebih dari 28 persen, DPK mencapai posisi tertinggi lebih dari 21 persen dan dari sisi kredit menempati posisi ketiga kurang lebih 17 persen.