kekuatan personel unsur SAR yang terdaftar di posko sejumlah 1.108 orang
Bandung (ANTARA) - Tim Pencarian dan Penyelamatan (SAR) gabungan menemukan tiga korban baru yang tertimbun longsor di Kecamatan Cimanggung, Kabupaten Sumedang, Jawa Barat.
Kepala Kantor SAR Bandung Deden Ridwansyah mengatakan dengan penambahan penemuan korban itu, kini total korban meninggal dunia berjumlah 16 orang. Lalu hingga kini masih ada 23 orang yang hilang dan dilakukan pencarian.
"(Data) berkembang dan berubah sewaktu-waktu, tergantung laporan dari masyarakat atau keluarga korban," kata Deden, Selasa.
Adapun Tim SAR menemukan tiga orang itu pada waktu yang berbeda-beda. Para korban yang baru ditemukan itu langsung dievakuasi dan dimasukkan dalam kantong jenazah untuk dibawa ke puskesmas.
Baca juga: Hari ketiga longsor Sumedang belum ada tambahan korban ditemukan
Baca juga: 200 lebih KK diungsikan guna antisipasi longsor susulan di Sumedang
Pada Senin (11/1) pukul 21.05 WIB, Tim SAR menemukan korban berjenis kelamin perempuan, dan pada pukul 22.40 WIB Tim SAR kembali menemukan korban berjenis kelamin laki-laki.
Lalu pada hari keempat pencarian, Selasa, Tim SAR menemukan korban berjenis kelamin laki-laki pada pukul 09.55 WIB. Seluruh korban yang ditemukan itu dalam keadaan meninggal dunia.
Dalam proses pencarian, Tim SAR menggunakan dua unit alat berat, dan peralatan lainnya, termasuk alat pelindung diri untuk mengevakuasi korban.
"Total kekuatan personel unsur SAR yang terdaftar di posko sejumlah 1.108 orang ," kata Deden.
Bencana longsor di Kecamatan Cimanggung, Kabupaten Sumedang, Jawa Barat terjadi pada Sabtu (9/1) malam.
Longsor di lahan permukiman miring itu terjadi sebanyak dua kali. Dalam longsor susulan yang terjadi beberapa jam setelah longsor pertama, sejumlah warga serta petugas di lapangan juga turut menjadi korban jiwa.
Baca juga: Sekda Sumedang: Lebih dari 14 rumah tertimbun longsor
Baca juga: Sekda Sumedang: Ada dua rumah dihuni delapan orang tertimbun longsor
Pewarta: Bagus Ahmad Rizaldi
Editor: Zita Meirina
Copyright © ANTARA 2021