Palembang (ANTARA) - Personel Polda Sumatera Selatan melakukan pendampingan konseling psikologis bagi keluarga dua korban kecelakaan pesawat Sriwijaya Air SJ182 di Kepulauan Seribu, Jakarta pada Sabtu (9/1) yang berasal dari provinsi setempat.
"Petugas berupaya menghibur dan melakukan pendampingan konseling psikologis kepada keluarga warga Sumsel yang menjadi korban jatuhnya pesawat Sriwijaya Air yakni Rion Yogatama warga Jalan Kenangan II, Kota Lubuk Linggau dan Indah Halimah Putri warga Desa Sungai Pinang 2, Kabupaten Ogan Ilir," kata Kabid Humas Polda Sumsel, Kombes Pol.Supriadi di Palembang, Senin.
Menurut dia, pesawat Srwijaya Air SJ182 rute Jakarta - Pontianak mengalami kecelakaan mengangkut 62 penumpang, ketika mengetahui ada dua warga Sumsel yang menjadi korban kecelakaan pihaknya berupaya membantu agar tidak terjadi kesedihan mendalam dengan melakukan pendampingan konseling psikologi.
Baca juga: RS Polri terima 53 sampel DNA keluarga korban kecelakaan Sriwijaya Air
Pendampingan tersebut merupakan suatu bentuk kepedulian pihaknya kepada masyarakat yang mendapat musibah menjadi korban kecelakaan pesawat udara.
Kegiatan pendampingan yang dilakukan petugas kepada keluarga korban seperti 'psychological first aid (PFA)' dan melakukan pendataan terkait ciri-ciri fisik korban.
Kemudian, pihaknya juga memfasilitasi pengambilan sampel DNA (antemortem orang tua korban) di Rumah Sakit Bhayangkara Palembang (RS Polri M Hasan).
Pengambilan sampel DNA orang tua korban jatuhnya pesawat Sriwijaya Air pada awal tahun 2021 ini dilakukan oleh tim Disaster Victim Investigation (DVI) Polda Sumsel di RS Polri M Hasan Palembang, hari Senin ini.
Sampel DNA yang telah diambil dari orang tua dua korban tersebut, selanjutnya akan dikirim ke RS Polri Keramat Jati Jakarta, untuk mempermudah proses identifikasi korban oleh tim penyelidikan kecelakan pesawat SJ182, ujar kabid humas.
Baca juga: Basarnas kumpulkan 40 kantong jenazah kecelakaan pesawat SJ182
Baca juga: Jasa Raharja Lampung tunggu identifikasi dari Polri berikan santunan
Pewarta: Yudi Abdullah
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2021