Para pekerja yang dibantu di Johor bekerja di sektor konstruksi sedangkan yang berada di Pahang sebagian besar bekerja di sektor perkebunan

Kuala Lumpur (ANTARA) - Asosiasi Pekerja Migran Indonesia (APMI) Malaysia memberikan sumbangan bahan makanan (sembako) kepada anggotanya yang menjadi korban bencana banjir di Negara Bagian Johor dan Negara Bagian Pahang, Malaysia.

"Kami mengantarkan sembako ke Pahang dan Johor untuk teman-teman korban banjir yang tidak bisa bekerja," ujar Ketua APMI Malaysia, Fedelia Suzie Smith didampingi pengurus Asih Lestari di Kuala Lumpur, Senin.

Fedelia mengatakan paket sembako yang terkumpul merupakan donasi dari anggota ditambah dengan uang kas yang terkumpul di organisasi.

Sejumlah paket sembako yang dikirimkan berisikan beras, telur, gula, susu, sardine, biskuit, mie, gula kopi dan sebagainya.

"Para pekerja yang dibantu di Johor bekerja di sektor konstruksi sedangkan yang berada di Pahang sebagian besar bekerja di sektor perkebunan," katanya.
Baca juga: Program rekalibrasi pemulangan PMI dari Malaysia dimulai
Baca juga: Delapan PMI korban kejahatan di Malaysia sudah tiba di PLBN Entikong

APMI memiliki anggota yang bekerja di sektor konstruksi, pekerja kebun, pekerja rumah tangga, pekerja sambilan di rumah tangga juga pekerja restoran.

"Kami di Malaysia memiliki tiga perwakilan sampai saat ini yaitu di Klang (Negara Bagian Selangor), Johor dan Pahang. Jumlah anggotanya semua sekitar 200 orang," katanya.

Selama ini APMI mempunyai sejumlah kegiatan diantaranya membantu pekerja migran Indonesia (PMI) yang sakit parah seperti kanker, stroke dan juga membantu pemulangan jenazah ke kampung halaman.

"Kami juga membantu membagikan sembako pada waktu awal-awal pelaksanaan Perintah Kawalan Pergerakan (PKP)," katanya.

Selain sejumlah daerah di Johor, Temerloh dan Maran adalah dua dari tujuh daerah di Pahang yang paling parah dilanda banjir.

Sejumlah tempat penampungan sementara didirikan di tempat tersebut seperti di Sekolah Menengah Kebangsaan (SMK) Seberang Temerloh dan SMK Tengku Ampuan Afzan, Chenor, Maran.
Baca juga: RI kecam terulangnya kasus penyiksaan pekerja migran di Malaysia

Pewarta: Agus Setiawan
Editor: Muhammad Yusuf
Copyright © ANTARA 2021