Surabaya (ANTARA) - Tim Disaster Victim Identification (DVI) Polda Jawa Timur segera mengambil sampel DNA keluarga korban pesawat Sriwijaya Air SJ-182 di Pare, Kabupaten Kediri, Jatim, untuk selanjutnya dicocokkan dengan sampel yang tersedia.
Kabid Humas Polda Jatim Kombes Pol Gatot Repli Handoko di Surabaya, Minggu mengatakan, Tim DVI direncanakan ke Pare pada Senin (11/1) untuk mengambil sampel DNA keluarga korban yang dimaksud ada tiga orang, yakni Rahmania Ekananda (40), Fazila Amara (6) dan Fatima Asalim (2,5 tahun).
"Kami akan mengecek terlebih dahulu untuk kemudian mengambil sampel DNA orang tua korban. Sampel DNA akan diambil sebagai bagian dari proses identifikasi korban," ujar Gatot, kepada wartawan.
Baca juga: Menhub minta penuhi segera hak keluarga korban Sriwijaya Air SJ 182
Baca juga: Chef Aiko sebut korban SJ182 Syifa Mila sosok berjasa baginya
Gatot menjelaskan, hal ini sama halnya dengan sampel DNA milik ibunda kru ekstra Sriwijaya Air SJ-182 asal Surabaya, Fadly Satrianto, yang nantinya sampel darah dari ibu Rahmania, Nanik Mardiyah dikirim ke laboratorium DVI Dokkes Polri di Jakarta.
"(DVI Polda Jatim) mem-'back up' pengumpulan 'post-ante mortem'," ucap Gatot.
Seperti diketahui, Pesawat Sriwijaya Air SJ-182 dari Bandara Soekarno Hatta menuju Pontianak mengalami kecelakaan, Sabtu (9/1). Sesaat setelah terbang, pesawat tersebut hilang kontak dengan menara kontrol.
Pesawat dengan nomor registrasi PK-CLC itu total membawa 12 kru dan 50 penumpang, tujuh di antaranya anak-anak dan tiga lainnya bayi. Hingga saat ini, bangkai pesawat tersebut masih dalam proses pencarian di perairan Kepulauan Seribu, DKI Jakarta.
Baca juga: Co-Pilot Fadly sempat telepon ibu sebelum SJ-182 terbang
Baca juga: Hoaks, foto bayi selamat dari kecelakaan Sriwijaya Air
Pewarta: A Malik Ibrahim/Willy Irawan
Editor: Chandra Hamdani Noor
Copyright © ANTARA 2021