Anvisa melalui pernyataan menyebutkan bahwa Butantan tidak memberikan informasi, misalnya mengenai usia, jenis kelamin, atau penyakit bawaan para partisipan uji coba vaksin buatan Sinovac, CoronaVac.
Permohonan itu juga tidak dilengkapi data mengenai imunogenitas vaksin pada uji coba Tahap III dan penjelasan lebih lanjut tentang jumlah partisipan, menurut otoritas kesehatan.
Butantan mengajukan permohonan itu pada Jumat (8/1).
Fiocruz Institute --milik negara-- juga mengajukan izin penggunaan darurat vaksin COVID-19 produksi AstraZeneca pada Jumat.
Keesokan harinya, Anvisa menuturkan bahwa semua informasi yang diperlukan telah diterima oleh pihaknya.
Sumber: Reuters
Baca juga: Produsen Brazil akan pasok 30 juta alat suntik untuk vaksinasi COVID
Baca juga: Sao Paulo laporkan tingkat keampuhan CoronaVac 50-90 persen
Baca juga: Brazil incar penggunaan darurat vaksin AstraZeneca
MUI tetapkan Vaksin COVID-19 Sinovac halal dan suci
Penerjemah: Asri Mayang Sari
Editor: Tia Mutiasari
Copyright © ANTARA 2021