"Oleh karena itu, saya dan civitas akademika Universitas Airlangga berbela sungkawa atas gugurnya saudara kita Fadly Satrianto SH," ujar Prof Nasih di Surabaya, Ahad.
Nasih mengungkapkan Fadly dikenal aktif berorganisasi selama menjadi mahasiswa.
Dia pernah ikut Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) periode 2013-2014. Fadly tergolong mahasiswa dengan masa tempuh studi yang cepat.
Baca juga: Tim gabungan temukan bagian pesawat Sriwijaya Air SJ 182
Baca juga: Keluarga korban sesalkan pemindahan pesawat dari Nam-Air ke Sriwijaya
"Dia juga telah menyelesaikan pendidikannya 3,5 tahun pada program studi Ilmu Hukum tahun 2015," kata Nasih.
Setelah lulus dari Unair Fadly langsung meneruskan studi di sekolah penerbangan.
Saat ini statusnya bekerja di NAM Air yang merupakan anak perusahaan dari Sriwijaya Air yang dijadwalkan akan melakukan penerbangan melalui Pontianak ke Solo, hari ini.
"Fadly juga salah satu penumpang atau kru yang bertolak dari Jakarta ke Pontianak dengan menggunakan Sriwijaya Air SJ-182 bersama lima rekan NAM Air lainnya," kata Nasih.
Seperti diketahui, Pesawat Sriwijaya Air SJ-182 dari Bandara Soekarno Hatta menuju Pontianak mengalami kecelakaan, Sabtu (9/1). Sesaat setelah terbang, pesawat tersebut hilang kontak dengan menara kontrol.
Pesawat dengan nomor registrasi PK-CLC itu total membawa 12 kru dan 50 penumpang, tujuh di antaranya anak-anak dan tiga lainnya bayi. Hingga saat ini, bangkai pesawat tersebut masih dalam proses pencarian di perairan Kepulauan Seribu, DKI Jakarta.*
Baca juga: Mantan Ketum HMI Mulyadi penumpang Sriwijaya SJ182 dikenal amat cerdas
Baca juga: Nelayan Tangerang ikut mencari serpihan pesawat Sriwijaya Air
Pewarta: A Malik Ibrahim/Willy Irawan
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2021