Anomali perubahan kontras itu dan luas sekali jangkauannya. Kira-kira itu tumpahan minyak bahan bakar pesawat.
Jakarta (ANTARA) - Asisten Operasi Kepala Staf Angkatan Udara (Kasau) Marsekal Muda TNI Henri Alfiandi optimistis Tim SAR gabungan akan menemukan badan pesawat Sriwijaya Air SJ 182 yang hilang kontak di sekitar Pulau Lancang dan Pulau Laki, Kepulauan Seribu, Sabtu (9/1).
"Saya optimistis pemangku kepentingan ataupun satuan lain bisa segera menemukan (badan pesawat) khususnya di laut yang memiliki alat sonar. Kita doakan bersama kotak hitam atau black box sudah bisa ditemukan dengan cepat dan bisa segera menemukan titiknya," kata Henri di Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta, Ahad.
Baca juga: Tim selam Kopaska temukan bagian tubuh diduga korban Sriwijaya Air
Berdasarkan hasil pencariannya melalui udara dengan menggunakan helikopter EC-725 Caracal ditemukan serpihan-serpihan yang diduga berasal dari badan pesawat.
Pada pencarian pertama, kata Henri, belum ditemukan benda-benda yang mencurigakan. Namun, setelah melakukan pencarian lebih dekat ditemukan banyaknya serpihan.
"Banyaknya serpihan. Saya tak yakin apakah itu serpihan sampah laut, yang jelas itu sampah. Sampah itu terdiri atas berbagai macam. Akan tetapi, kecurigaan kami itu adalah bagian dari hal-hal yang mudah mengapung dari bagian pesawat," kata Henri.
Observasi yang dilakukannya untuk mencari pesawat Sriwijaya SJ-182 itu dengan menerbangkan dua helikopter untuk menuju koordinat hilangnya pesawat tersebut, yakni 0555 23 LS dan 1063605 Bujur Timur.
Baca juga: Keluarga kopilot Sriwijaya Air datangi Posko Ante Mortem RS Polri
Selain itu, dia juga melihat tumpahan minyak yang diduga berasal dari pesawat Sriwijaya yang jatuh di selatan Pulau Laki, Kepulauan Seribu.
Ia lantas berasumsi itu adalah tumpahan minyak karena sangat jelas sekali.
"Anomali perubahan kontras itu dan luas sekali jangkauannya. Kira-kira itu tumpahan minyak bahan bakar pesawat,"
Pesawat jenis Boeing 737-500 itu hilang kontak di posisi 11 nautical mile di utara Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Tangerang setelah melewati ketinggian 11.000 kaki dan pada saat menambah ketinggian di 13.000 kaki.
Baca juga: Naik KRI John Lie, Menhub tinjau lokasi ditemukannya serpihan SJ 182
Pewarta: Syaiful Hakim
Editor: D.Dj. Kliwantoro
Copyright © ANTARA 2021