Pontianak (ANTARA) - Kapolres Kubu Raya, Kalimantan Barat, AKBP Yani Permana menyatakan pihaknya telah mengerahkan sebanyak 61 personel polisi untuk menjaga dan memperlancar bagi keluarga korban yang akan meminta informasi terkait tragedi jatuhnya pesawat Sriwijaya Air SJ-182, (Sabtu 9/1).
"Termasuk juga dibantu oleh tim DVI dari Dokkes Polda Kalbar dalam melakukan pengambilan sampel DNA dari keluarga korban yang mulai dilakukan sejak tadi malam dan berlanjut hari ini," kata Yani Permana di Sungai Raya, Minggu.
Dia menjelaskan pengambilan sampel DNA tersebut dilakukan pada keluarga inti korban jatuhnya pesawat Sriwijaya SJ-182 dari Jakarta tujuan Pontianak, (Sabtu 9/1).
Baca juga: Sriwijaya Air Pontianak sediakan fasilitas hotel untuk keluarga korban
Dia menambahkan, dengan pengambilan sampel DNA tersebut, maka sampel itu nantinya untuk mempermudahkan pengenalan pada korban kecelakaan pesawat itu.
Sebelumnya pesawat bernomor registrasi PK CLC jenis Boeing 737-500 itu hilang kontak pada posisi 11 nautical mile di utara Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Tangerang setelah melewati ketinggian 11.000 kaki dan pada saat menambah ketinggian di 13.000 kaki.
Saat ini di Bandara Internasional Supadio Pontianak, pihak keluarga penumpang pesawat Sriwijaya Air rute Jakarta-Pontianak dengan nomor penerbangan SJ 182 terus berdatangan untuk mencari informasi.
Pihak Bandara, Polisi, TNI dan Basarnas di Bandara Supadio Pontianak telah menyiapkan ruangan untuk keluarga di Aula Gedung Serba Guna samping Polsek Bandara.
Situasi Bandara Internasional Supadio Pontianak saat ini masih berjalan normal dan pihak keluarga diarahkan ke Posko serba guna sehingga aktivitas bandara berjalan sebagaimana mestinya.
Baca juga: Sriwijaya Air siapkan hotline bagi keluarga korban pesawat SJ 182
Baca juga: PMI buka layanan pemulihan hubungan keluarga korban pesawat jatuh
Pewarta: Andilala
Editor: Joko Susilo
Copyright © ANTARA 2021