"Jika dilakukan perbandingan dengan angka di tahun 2019, yaitu sebanyak 24.169.561 penumpang tercatat keluar masuk Bali, maka terdapat penurunan pertumbuhan penumpang sebesar 74,2 persen," ujar General Manager PT Angkasa Pura I (Persero) Bandar Udara Internasional I Gusti Ngurah Rai, Bali, Herry A.Y. Sikado dalam keterangannya yang diterima di Kabupaten Badung, Bali, Sabtu.
Sedangkan untuk angka pergerakan pesawat udara, dengan catatan 56.173 pergerakan sepanjang tahun 2020, apabila dilakukan komparasi dengan catatan di tahun 2019 dengan 155.334 pergerakan, maka terdapat selisih sebesar 99.161 pergerakan pesawat udara atau mengalami penurunan pertumbuhan sebesar 63,8 persen.
"Tentunya catatan statistik ini saya rasa mewakili catatan di hampir seluruh bandara di dunia. Industri penerbangan merupakan salah satu sektor yang paling terdampak dari pandemi COVID-19. Meskipun demikian, dari data dapat kami simpulkan bahwa untuk enam bulan terakhir, terjadi pertumbuhan yang cukup signifikan," katanya.
Baca juga: Minggu, 13 ribu penumpang diperkirakan tinggalkan Bali lewat bandara
Herry Sikado menjelaskan, pada semester pertama 2020 memang terjadi penurunan dari bulan ke bulan. Aturan pembatasan penerbangan dari pemerintah, maupun kebijakan dari pemerintah negara di dunia berdampak pada menurunnya lalu lintas penerbangan secara drastis.
Namun, begitu memasuki paruh kedua tahun 2020, pada tiap bulannya secara konstan terdapat pertumbuhan dibandingkan dengan bulan sebelumnya.
"Apabila dirata-rata, pertumbuhan rata-rata bulanan di tahun 2020 ini adalah sebesar 17 persen untuk pergerakan pesawat dan 37 persen untuk penumpang," ungkapnya.
Ia menambahkan, dari total 6,2 juta orang penumpang yang terlayani pada tahun lalu, untuk pertama kalinya sejak tahun 2016 silam, jumlah penumpang rute domestik mengungguli jumlah penumpang rute internasional.
Pada tahun 2020, sebanyak 59 persen atau 3.657.298 orang penumpang merupakan penumpang rute domestik, mengungguli jumlah penumpang rute internasional dengan jumlah sebanyak 2.581.476 jiwa.
Hal yang sama turut terjadi untuk pergerakan pesawat udara. Dengan jumlah 39.259 pergerakan pesawat, rute domestik mengungguli rute internasional yang mencatatkan 16.914 pergerakan.
“Di tahun 2020 kemarin memang mayoritas penerbangan yang kami layani adalah untuk penerbangan domestik, dikarenakan adanya pembatasan sementara masuknya warga negara asing ke Indonesia," ungkap Herry Sikado.
Baca juga: Bandara Ngurah Rai tambah fasilitas rapid test antigen
Ia menambahkan, bahwa di tahun 2021 ini, pihaknya tetap berkomitmen untuk memberikan pelayanan terbaik kepada seluruh pengguna jasa bandar udara.
"Tentunya, hal tersebut berjalan seiringan dengan komitmen kami dalam menerapkan protokol kesehatan di bandara secara ketat dan konsisten, tanpa mengurangi kenyamanan dan kualitas pelayanan bagi pengguna jasa," ujarnya.
Pewarta: Naufal Fikri Yusuf
Editor: Adi Lazuardi
Copyright © ANTARA 2021