meskipun saat ini telah tersedia vaksin bukan berarti masyarakat bisa menurunkan kewaspadaannya

Jakarta (ANTARA) - Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria mengingatkan warga Jakarta tentang pentingnya menerapkan protokol kesehatan mengingat tingkat keterisian ruang rawat dan ruang ICU di rumah sakit rujukan COVID-19 di Jakarta sudah 80 persen lebih.

Riza di Balai Kota Jakarta, Jumat, mengatakan sampai dengan hari Kamis (7/1), tingkat keterisian ruang rawat sudah 85 persen dan untuk ruang ICU sudah terisi sampai 80 persen di RS rujukan COVID-19 di Jakarta.

Baca juga: Satgas: Pasien rumah sakit jadi kluster COVID-19 paling tinggi di DKI

"Tingkat keterisiannya sudah mencapai kemarin itu sudah sampai 85 persen. Ruang ICU juga begitu, kurang lebih sampai 80 persen. Karenanya fasilitas ini terus kita akan tingkatkan, jadi kami akan kerja keras meningkatkan berbagai macam fasilitas kesehatan," kata Riza.

Lebih lanjut, Riza meminta partisipasi masyarakat dalam menanggulangi pandemi COVID-19 dengan mematuhi protokol kesehatan, menerapkan anjuran 3M, yakni memakai masker, menjaga jarak dan rajin mencuci tangan.

Baca juga: Kemenkes tegaskan kapasitas RS untuk COVID-19 di DKI masih cukup

"Sekali lagi, kita semua harus bekerja lebih keras lagi, karena virus lebih cepat dari membuat masker, apalagi membuat rumah sakit. Jadi logikanya kita harus bisa sama dengan kecepatan virus. Ayo masyarakat kita bekerja sama. Jangan sampai anak, istri, orang tua, atau kita sendiri terpapar atau bahkan meninggal, baru kita sadar pentingnya melaksanakan protokol kesehatan," ujar Riza.

Menurut Riza, meskipun saat ini telah tersedia vaksin bukan berarti masyarakat bisa menurunkan kewaspadaannya terhadap virus yang berasal dari China itu. Masyarakat harus selalu mematuhi protokol kesehatan dan jangan keluar rumah apabila tidak ada urusan mendesak.

"Sudah banyak teman, orang terdekat, kerabat bahkan mungkin anggota keluarga, saudara kita yang terpapar bahkan meninggal. Ayo, tidak ada pilihan lain, laksanakan protokol kesehatan," ujarnya.

Baca juga: Anies: Tower 4-5 Wisma Atlet kapasitas 2.500 kamar siap tangani OTG

Pemerintah Provinsi DKI Jakarta mencatat kasus positif COVID-19 di Jakarta pada Jumat mencapai 200.658 kasus setelah adanya pertambahan sebanyak 2.959 orang dari jumlah sebelumnya 197.699 kasus, yang merupakan penambahan terbanyak selama pandemi.

Berdasarkan data dari laman corona.jakarta.go.id, Jumat, menunjukkan bahwa penambahan 2.959 kasus itu, merupakan hasil dari pemeriksaan gabungan antara pemeriksaan usap (swab test PCR) pada Kamis (7/1) dengan jumlah 2.204 kasus positif dan sebanyak 755 kasus lainnya berasal dari dua laboratorium swasta dan satu lab RS BUMN tujuh hari terakhir yang baru dilaporkan.

Pada tes PCR 7 Januari 2021 itu, dilakukan tes pada sebanyak 16.712 spesimen. Dari jumlah tes tersebut, sebanyak 14.122 orang adalah yang baru dites PCR untuk mendiagnosis kasus baru dengan hasil 2.204 positif dan 11.918 negatif.

Melihat data tersebut, penambahan 2.959 kasus pada Jumat ini, menjadi penambahan terbanyak selama pandemi, mengalahkan rekor penambahan sebelumnya sebanyak 2.402 kasus pada Rabu (6/1) lalu, termasuk berdasarkan kategori tes harian.

Karena, penambahan 2.402 kasus pada Rabu (6/1) tersebut, merupakan hasil dari pemeriksaan gabungan antara pemeriksaan usap (swab test PCR) pada Selasa (5/1) dengan jumlah hanya 2.172 kasus positif dan sebanyak 232 kasus lainnya berasal dari satu laboratorium swasta dua hari sebelumnya.

Pewarta: Ricky Prayoga
Editor: Ganet Dirgantara
Copyright © ANTARA 2021