Kementerian BUMN menyiapkan sistem salah satunya bagaimana di vaksin itu ada barcode-nya...
Jakarta (ANTARA) - Menteri BUMN Erick Thohir mengatakan pihaknya telah menyiapkan kode di setiap dosis vaksin COVID-19 untuk memastikan vaksin disuntikkan ke orang yang tepat.
"Kementerian BUMN menyiapkan sistem salah satunya bagaimana di vaksin itu ada barcode-nya, jadi sampai mobil itu bisa dipantau sehingga sampai ke provinsi dengan baik. Kami berharap setelah sampai ke provinsi juga hingga ke daerah terpencil terjaga baik," kata Erick Thohir di Gedung KPK Jakarta, Jumat.
Erick Thohir menyampaikan hal tersebut seusai pertemuan dengan Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin, dua pimpinan KPK Alexander Marwata dan Lili Pintauli Siregar, Deputi Pencegahan KPK Pahala Nainggolan, serta sejumlah pejabat terkait lain seperti Irjen Kemenkes Murti Utami dan Dirut Bio Farma Honesti Basyir.
Baca juga: Menteri BUMN dan Menkes sambangi KPK bahas pengadaan vaksin COVID-19
"Dan Alhamdulillah ini kesempatan bagi bangsa kita, kapan lagi memperbaiki sistem data base kita yang selama ini terpencar-pencar jadi bisa dikumpulkan karena harus vaksinasi," tambah Erick Thohir.
Basis data tersebut, menurut Erick Thohir, juga akan didasarkan dengan Nomor Induk Kependudukan (NIK) yang ada di Kementerian Dalam Negeri karena pelaksanaan vaksinasi tidak hanya sekali.
"Tahun depan kan harus divaksin lagi, jadi suka atau tidak suka maka data akan terkumpul. Kami sangat terbuka dan transparan dan kapan lagi punya data sangat transparan. KPK menyambut baik hal ini dan mendampingi program pembentukan satu data walau pemain utamanya tetap Pak Menkes dan Kementerian BUMN mendukung dan juga Mendagri," ungkap Erick Thohir.
Baca juga: KPK buat tim bersama penegak hukum dan Kemenkes awasi vaksin COVID-19
Senada dengan Erick Thohir, Menkes Budi Gunadi Sadikin mengatakan dengan barcode tersebut, vaksin dapat dicegah untuk tidak disuntikkan ke orang yang belum seharusnya disuntik.
"Kita dibantu Pak Menteri BUMN, semua viral vaksin ada barcode untuk dealing dengan siapa yang disuntik, jadi one by one ketahuan. Tetesan-tetesan vaksin yang mungkin tadinya mau dipakai jadi tetesan nafkah para koruptor mudah-mudahan bisa dikurangi karena semua sudah terintegrasi lewat IT sejak awal pemaketan kita bisa track barangnya ke mana," kata Menkes Budi Gunadi.
Vaksinasi direncanakan akan dilakukan terhadap 182 juta penduduk Indonesia untuk menciptakan kekebalan komunal.
Baca juga: Epidemiologi : masyarakat perlu dijelaskan manfaat vaksinasi COVID-19
Pewarta: Desca Lidya Natalia
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2021