Berdasarkan data dari laman corona.jakarta.go.id, menunjukkan bahwa penambahan 2.398 kasus itu, merupakan hasil dari pemeriksaan gabungan antara pemeriksaan usap (swab test PCR) pada Rabu dengan jumlah 1.966 kasus positif dan sebanyak 432 kasus lainnya berasal dari dua laboratorium swasta pada 30 Desember 2020 yang baru dilaporkan.
Pada tes PCR pada 6 Januari 2021 itu, dilakukan tes pada sebanyak 15.871 spesimen. Dari jumlah tes tersebut, sebanyak 13.121 orang adalah yang baru dites PCR untuk mendiagnosis kasus baru dengan hasil 1.966 positif dan 11.155 negatif.
Melihat data tersebut, penambahan 2.398 kasus ini menjadi penambahan terbanyak kedua di bawah penambahan pada Rabu sebanyak 2.402 kasus ini menjadi yang terbanyak selama pandemi, termasuk dalam kategori pertambahan kasus berdasarkan tes satu harian.
Di mana, penambahan 2.402 kasus pada Rabu tersebut, merupakan hasil dari pemeriksaan gabungan antara pemeriksaan usap (swab test PCR) pada Selasa dengan jumlah 2.172 kasus positif dan sebanyak 232 kasus lainnya berasal dari satu laboratorium swasta dua hari sebelumnya.
Selama sepekan, penambahan kasus positif harian sebanyak 2.398 kasus ini, lebih tinggi dibanding penambahan pada Selasa sebanyak 1.824 orang, Senin sebanyak 1.832 kasus, Minggu (3/1) sebanyak 1.657 orang kasus, Sabtu (2/1) sebanyak 1.895 kasus, Jumat (1/1) sebanyak 1.956 kasus, dan Kamis (31/1) sebanyak 2.022 kasus.
Akan tetapi angka pertambahan itu ada di bawah penambahan pada Rabu sebanyak 2.402 kasus yang merupakan pertambahan kasus tertinggi.
Dari pertambahan pasien sembuh paparan COVID-19 di Jakarta pada Kamis ini, mencapai 1.441 orang yang menyebabkan total pasien sembuh naik dari 175.441 orang, menjadi 176.882 orang.
Angka total pasien sembuh sebanyak 176.882 orang tersebut, adalah sekitar 89,5 persen (turun dari sebelumnya 89,8 persen) dari jumlah kasus positif sebanyak 197.699 kasus.
Adapun di dalam jumlah total kasus positif sebanyak 197.699 kasus tersebut, sebanyak 17.382 orang (naik 932 dari sebelumnya 16.450 orang) merupakan kasus aktif yang masih dirawat/diisolasi. Kemudian 3.435 orang (bertambah 25 dibanding sebelumnya 3.410 orang) meninggal dunia, atau senilai 1,7 persen (sama seperti sebelumnya) dari total kasus positif.
Dari jumlah tes, DKI Jakarta mencatat persentase kasus positif berdasarkan jumlah tes atau "positivity rate" COVID-19 selama sepekan terakhir di Jakarta setelah perkembangannya pada Kamis ini, tercatat di angka 13,3 persen (turun dari sebelumnya 13,9 persen).
Angka ini sangat jauh di atas batas persentase yang ditetapkan oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) dalam sepekan untuk satu kawasan, yang mengharuskan persentasenya tidak lebih dari lima persen untuk bisa terkategori kawasan aman.
Adapun persentase kasus positif di Jakarta secara total sejak awal pandemi Maret 2020 setelah perkembangan pada hari Kamis ini, adalah sebesar 8,9 persen (sama seperti sebelumnya).
Mengingat perkembangan COVID-19 yang belum tuntas, redaksi Antara mengingatkan para pembaca untuk memperhatikan dan menjalankan prinsip-prinsip protokol kesehatan dalam berkegiatan sehari-hari yakni:
• Tetap tinggal di rumah dan tidak keluar bila tidak ada keperluan mendesak.
• Selalu menjalankan 3M: Memakai masker dengan benar, Menjaga jarak aman 1,5-2 meter, dan Mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir secara rutin.
• Ingatkan sesama untuk selalu menerapkan protokol kesehatan.
Baca juga: Kasus positif COVID-19 di Jakarta bertambah 2.402 orang pada Rabu
Baca juga: Pasien sembuh COVID-19 di Jakarta capai 1.095 pada Selasa
Baca juga: Senin, pasien sembuh COVID-19 Jakarta bertambah 2.526 orang
Pewarta: Ricky Prayoga
Editor: Taufik Ridwan
Copyright © ANTARA 2021