Banda Aceh (ANTARA) - Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Meteorologi Kelas I Sultan Iskandar Muda Aceh Besar mengingatkan warga untuk mewaspadai ketinggian gelombang laut yang mencapai 3 hingga 4 meter di perairan wilayah Aceh.
Kepala Seksi Data dan Informasi BMKG Stasiun Meteorologi Kelas I Sultan Iskandar Muda Aceh Besar Zakaria Ahmad, Kamis, mengatakan bahwa peringatan tersebut dikeluarkan untuk perkiraan gelombang laut tinggi yang terjadi pada 7-9 Januari mendatang.
“Waspada tinggi gelombang mencapai 3 sampai 4 meter untuk wilayah perairan Utara Sabang, perairan Utara Timur, Selat Malaka Bagian Utara dan sekitarnya,” kata Zakaria di Banda Aceh.
Zakaria menjelaskan perkiraan tinggi gelombang laut di wilayah Sabang - Banda Aceh mulai 0,50 hingga 2,50 meter, kemudian wilayah perairan Utara Sabang dan Selat Malaka bagian Utara tinggi gelombang mencapai 1,25 hingga 4 meter.
Baca juga: BMKG: Waspadai tinggi gelombang 2,5 meter di perairan Baubau
Kemudian wilayah Samudera Hindia Barat Aceh tinggi gelombang laut capai 1,25 meter hingga 2,50 meter dan kawasan Utara - Timur Aceh tinggi gelombang mencapai 1,50 hingga 3 meter.
“Adanya pusaran angin di perairan bagian Selatan Aceh yang memungkinkan terjadinya cuaca buruk, hujan lebat, angin kencang yang dapat meningkatkan tinggi gelombang,” katanya, menjelaskan.
Untuk kecepatan angin, dia melanjutkan, arah angin di wilayah Tanah Rencong itu dari Timur laut dengan kecepatan 10 hingga 35 kilometer per jam, sedangkan untuk pesisir Barat Selatan Aceh angin bertiup dari barat ke timur dengan kecepatan 10 hingga 30 kilometer per jam.
“Untuk masyarakat nelayan dan penyedia jasa penyeberangan agar berhati-hati dalam melaut, tidak lupa membawa alat keselamatan serta alat komunikasi, jangan memaksa berlayar bila kondisi cuaca tidak memungkinkan,” katanya.
Baca juga: Strategi "pentahelix" diperkuat Forum PRB NTB tanggulangi bencana 2021
Disamping itu, BMKG juga mengingatkan warga terkait dengan potensi cuaca ekstrem yang masih terjadi di Aceh selama beberapa hari ke depan. Hal itu disebabkan adanya belokan angin di wilayah Aceh dan arus siklonik di sebelah Barat Aceh yang dapat meningkatkan potensi pembentukan awan hujan.
“Kondisi ini dapat mengakibatkan fenomena cuaca ekstrem seperti hujan lebat yang disertai kilat dan angin kencang pada siang, sore hingga malam hari dan dini hari,” kata Zakaria.
Baca juga: BMKG Bogor perkirakan puncak musim hujan terjadi Januari-Februari
Baca juga: BMKG Banjarnegara optimalkan penyebarluasan info gempa berbasis radio
Pewarta: Khalis Surry
Editor: Budhi Santoso
Copyright © ANTARA 2021