Jakarta (ANTARA) - Lomba Cipta Cerita Pendek Cinta Bumi digelar untuk menjaring ide kreatif dari anak muda milenial dan masyarakat umum yang didorong untuk terus berkarya di tengah pandemi COVID-19.

Pendiri Papatong Artspace Studio Seni Yeni Fatmawati Fahmi Idris, Rabu, mengatakan pihaknya bekerja sama dengan Rayakultura menggelar lomba menulis dan membaca puisi berhadiah total puluhan juta rupiah sebagai upaya mendorong masyarakat tetap kreatif di tengah pandemi.

“Lomba bertema Eksistensi Bumi dan Pelestarian Lingkungan ini merupakan sebuah event bernuansa hijau teduh dengan misi dan visinya mengajak masyarakat dari berbagai kalangan usia untuk peduli merawat eksistensi bumi, rumah kita satu-satunya,” katanya.

Istri tokoh nasional Fahmi Idris, mantan Menteri Tenaga Kerja itu menjelaskan, puisi yang dibacakan peserta lomba nantinya bisa merupakan karya sendiri atau karya orang lain tanpa iringan musik dan direkam dalam format digital video.

Pada penyelenggaraan pertama pada 2019, Yeni menggelar Lomba Cipta Cerita Pendek Cinta Bumi ICLaw Green Pen Award dan hadiah uang tunai puluhan juta rupiah. Peserta yang mengirimkan karyanya mencapai 1659 judul.

“Pada lomba pertama peserta tidak hanya dari Tanah Air tapi juga dari Malaysia, Sydney Australia, Macau, dan Hong Kong. Saya berharap pada lomba edisi kedua ini akan jauh lebih banyak lagi," ujar Yeni.

ICLaw merupakan konsultan hukum yang didirikan oleh Yeni Fatmawati dan rekan-rekannya yang mendukung Gerakan Sastra Hijau sebagai CSR dari perusahaan.

Lomba menulis dan membaca puisi ini dibagi dua kategori yakni kategori A untuk Pelajar SMP/ SMA dan sederajat SLTA dan Kategori B untuk Umum untuk Mahasiswa/Guru/Dosen/Penyair.

Lomba ini berhadiah lebih dari Rp30 juta berupa uang tunai, 1000 bibit pohon yang akan diatasnamakan para pemenang, dan bibit pohon tersebut akan ditanam di lahan kritis bekerja sama dengan Sebumi.

“Pemenang juga akan mendapatkan produk menarik dari sponsor. Tiga judul puisi finalis juga akan dibacakan oleh tiga aktor top Indonesia sesuai kategorinya,” katanya.

Untuk memastikan kualitas lomba, dewan Juri yang akan menilai dalam Papatong Award adalah para pakar di bidangnya terdiri dari Naning Pranoto, Sastrawati dan Pegiat Sastra selaku Ketua Dewan Juri, kemudian Maman S. Mahayana, Sastrawan dan Kritikus Sastra; Hilman Mutasi, Penulis, Sutradara dan Produser; Daniel Wisnu Wardana, Sinematografer dan Dosen; Bambang Kariyawan, Sastrawan dan Penggiat Sastra Hijau dan Yeni Fatmawati, Konsultan Hukum, Penulis dan Pelukis.

Lomba terbuka bagi WNI yang bermukim di Tanah Air maupun maupun di luar negeri, sesuai dengan kategori yang ditetapkan.

Lomba dibuka 5 Januari dan ditutup 15 Maret 2021, pukul 24.00 WIB dan setiap peserta diwajibkan follow Instagram @papatong_artspace untuk update info mengenai Papatong Award.

Pengumuman Pamenang Unggulan 30 Maret 2021 dan Pengumuman Pemenang Utama 22 April 2021 bertepatan dengan peringatan Hari Bumi Sedunia.

Baca juga: Insan kreatif diajak edukasi masyarakat lewat Lomba Cipta Lagu Corona
Baca juga: Sandiaga Uno diyakini mampu bangkitkan pariwisata dan ekonomi kreatif

Pewarta: Hanni Sofia
Editor: Royke Sinaga
Copyright © ANTARA 2021