Jakarta (ANTARA) - Ketua Dewan Pertimbangan Pengendalian Perubahan Iklim (DPPPI) Sarwono Kusumaatmadja mengatakan ketahanan pangan hanya bisa berhasil jika bersinergi dengan ketahanan iklim.
"Ketahanan pangan hanya bisa berhasil kalau beriringan dan saling sinergi dengan ketahanan iklim. Program pangan yang keliru dirumuskan itu tidak akan mencapai apa-apa, ketahanan pangan tidak tercapai dan ketahanan iklim tidak tercapai," ujar Sarwono dalam diskusi virtual Pojok Iklim Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) di Jakarta, Rabu.
Karena itu, kata Sarwono, ada kesempatan untuk melakukan sinergi dalam isu ketahanan pangan yang ingin dicapai pemerintah dan usaha mencapai ketahanan iklim.
Baca juga: Indonesia tidak ubah target emisi dalam pembaruan NDC
Baca juga: Kementerian LHK akan siapkan sejumlah substansi hadapi COP26
Jika hal itu terjadi, kata Menteri Lingkungan Hidup periode 1993-1998 itu, otomatis akan terangkat juga fokus tentang kebijakan energi dan manajemen air.
Sarwono merujuk korelasi antara ketahanan pangan dan iklim kepada Deklarasi Pangan dan Iklim Glasgow yang dilakukan pada Desember 2020. Deklarasi itu dilakukan untuk memobilisasi pemerintah lokal dan regional untuk menangani permasalahan perubahan iklim melalui perencanaan sistem pangan yang terintegrasi.
Deklarasi itu terjadi sebelum Konferensi PBB untuk Perubahan Iklim (COP) ke-26 di Glasgow, Inggris pada November 2021.
Inisiatif yang dilakukan di akar rumput terkait iklim dan pangan, ujarnya, dapat memberikan dampak besar, bahkan mencapai tingkat global. Hal itu penting karena tidak ada yang bisa dilakukan ketika suatu negara memiliki masalah di bidang pangan, energi dan air.
Karena itu, dia mendorong pemerintah melakukan transformasi peran dari institusi publik yang penuh birokrasi dan konservatif, mengingat saat ini tengah terjadi krisis.
Baca juga: Jelang lima tahun Paris Agreement anak muda tuntut NDC ambisius
Baca juga: Wamen LHK ingatkan pemuda tanggung beban berat terkait perubahan iklim
"Harus menganjurkan terjadinya kolaborasi atau gotong royong di masyarakat, menyediakan saran penunjang atau suportif. Kemudian, tujuannya membangun ketahanan iklim lokal yang secara kumulatif nantinya akan menjelma sebagai ketahanan nasional," ujarnya.
Pewarta: Prisca Triferna Violleta
Editor: Endang Sukarelawati
Copyright © ANTARA 2021