Jakarta (ANTARA) - Direktur Jenderal Pendidikan Vokasi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) Wikan Sakarinto mengatakan pihaknya menargetkan 400 program studi vokasi, baik jenjang SMK maupun Perguruan Tinggi Vokasi (PTV) melakukan "pernikahan massal" atau link and match dengan industri.
“Target untuk tahun ini sebanyak 400 prodi melakukan link and match dengan industri. Tidak hanya sekedar penandatanganan kerja sama, tetapi melakukan kerja sama yang intensif," ujar Wikan di Jakarta, Rabu.
Baca juga: Kemendikbud sebut 476 SMK jadi pusat unggulan
Baca juga: Nadiem : kurikulum pendidikan vokasi harus berfokus pada industri
Dia menjelaskan kerja sama yang intensif tersebut, baru terlaksana pada 133 program studi pada 2020. Untuk itu, dia menargetkan lebih banyak prodi yang melakukan kerja sama dengan industri.
Wikan mengaku optimistis jumlah prodi tersebut naik karena Kemendikbud telah meluncurkan SMK jalur cepat, setidaknya 50 program studi D2 yang dinikahkan dengan SMK.
“Kemudian, kami melakukan peningkatan untuk jenjang D3 menjadi D4 atau sarjana terapan dengan target delapan paket pernikahan massal yang sudah disepakati," tuturnya.
Dia menargetkan 100 perusahaan atau industri dapat bekerja sama dengan pendidikan vokasi baik jenjang SMK maupun perguruan tinggi pada 2021. Pada 2021, Wikan juga menargetkan 500 SMK dapat menjadi pusat unggulan.
Baca juga: Kemendikbud luncurkan program jalur cepat maksimalkan penyerapan DUDI
Baca juga: Pendidikan vokasi diperbanyak dukung penciptaan wirausaha muda
"Sementara untuk guru dan dosen, kami akan meningkatkan kompetensi sekitar 4.000 guru dan dosen vokasi. Angka ini meningkat dari tahun sebelumnya yang hanya melibatkan 2.600 guru dan dosen vokasi,” katanya.
Pewarta: Indriani
Editor: Endang Sukarelawati
Copyright © ANTARA 2021