Pontianak (ANTARA) - Sebanyak 1.828 tenaga kesehatan di Kota Singkawang Provinsi Kalimantan Barat siap untuk menerima vaksin COVID-19 jenis Sinovac.
"Selasa kemarin sebanyak 10 ribu vial vaksin Sinovac tahap pertama tiba di Kota Pontianak. Untuk Kota Singkawang kita mendapat kuota untuk 1.828 tenaga kesehatan," kata Kepala Dinas Kesehatan dan Keluarga Berencana Singkawang Barita P Ompusunggu di Singkawang, Rabu.
Baca juga: Ketua DPRD Sultra minta hilangkan skeptis vaksin COVID-19 berbahaya
Dia menjelaskan, pemberian vaksin COVID-19 untuk 1.828 nakes di Singkawang tersebut sesuai dengan data SDMK Kementerian Kesehatan.
Menurutnya, tidak semua orang bisa divaksin. Hal itu dikarenakan ada orang yang sudah pernah terkonfirmasi, ibu hamil, ibu menyusui dan sedang dalam keadaan sakit berat yang disertai dengan penyakit komorbid.
Baca juga: Informasi utuh dan komprehensif tantangan vaksinasi COVID-19
"Mengenai sanksi bagi warga yang menolak, memang sampai saat ini masih belum ada petunjuk," ujarnya.
Sesuai jadwal, kata Barita, rencana launching di pusat akan dilaksanakan tanggal 13 Januari 2020. "Kemudian diikuti oleh daerah," tuturnya.
Baca juga: Kota Bogor berencana laksanakan vaksinasi COVID-19 mulai 14 Januari
Wali Kota Singkawang, Tjhai Chui Mie mengatakan, jika besok (hari ini) dirinya akan turun ke lapangan untuk memantau tempat-tempat yang akan dijadikan pelaksanaan vaksin.
"Malam ini akan kita rapatkan bersama Satgas mengenai tempat penyimpanan vaksin yang akan dikirim di Kota Singkawang," katanya.
Untuk tahap pertama, katanya, pemberian vaksin akan diprioritaskan kepada tenaga kesehatan.
"Namun pelaksanaan akan dimulai dari simbolis publik figur seperti kepala daerah, wakil kepala daerah, Forkopimda dan para tokoh," ujarnya.
Tjhai Chui Mie menegaskan, jika dirinya pun bersedia untuk divaksin. Karena dengan adanya vaksin, maka wabah virus corona diharapkan tidak ada lagi di Indonesia khususnya di Kota Singkawang. "Intinya kita siap untuk divaksin," ungkapnya.
Sementara salah satu tenaga kesehatan Kota Singkawang, Yani mengaku bersedia untuk menjalani vaksin. "Terlebih perawat merupakan garda terdepan," katanya.
Apabila perawat tidak membentengi dirinya dengan vaksin, maka masyarakat juga akan tertular.
Pewarta: Rendra Oxtora
Editor: Heru Dwi Suryatmojo
Copyright © ANTARA 2021