Jakarta (ANTARA) - Tenaga kesehatan mengingatkan agar masyarakat untuk mensirkulasikan atau mengalirkan udara yang kotor keluar rumah dan menggantinya dengan udara bersih setiap hari untuk mencegah berbagai penyakit termasuk COVID-19.
Ners Rini Kurniati S.Kep dari RSAB Harapan Kita dalam bincang-bincang Radio Kesehatan Kementerian Kesehatan yang dipantau di Jakarta, Rabu, menekankan pentingnya melakukan tata udara agar terjadi sirkulasi yang baik di dalam rumah ataupun ruangan lain seperti perkantoran dan rumah sakit.
Di rumah sakit, kata Rini, beberapa panduan mengenai manajemen tata udara telah mengalami perubahan sesuai dengan panduan terkini dari Kementerian Kesehatan, WHO, dan CDC. Hal itu dilakukan untuk menghindari terjadinya transmisi atau penularan dari pasien ke pasien, pasien ke petugas kesehatan, petugas kesehatan ke pasien, atau sesama petugas kesehatan.
Baca juga: PMI: Penularan COVID-19 lewat udara jika sirkulasi ruangan buruk
Namun Rini menekankan pengaturan tata udara yang baik tidak hanya berlaku di rumah sakit, melainkan juga di setiap ruangan seperti di perkantoran maupun di rumah.
Dia menjabarkan cara paling mudah mengatur sirkulasi udara yang baik di rumah ialah dengan membuka jendela serta pintu lebar-lebar di pagi hari untuk mengalirkan udara yang kotor di dalam ruangan digantikan dengan udara yang lebih bersih. Dia menerangkan, udara yang terus menerus berputar di suatu ruangan lama kelamaan akan bercampur dengan debu, bakteri, virus, dan patogen lainnya yang bisa berbahaya bagi kesehatan bila dihirup.
"Kalau di rumah kita bisa buka jendela pada pagi hari ganti semua udara di rumah jadi lebih bersih. pergantian udara dari kotor jadi bersih itu penting sekali," kata Rini.
Baca juga: LIPI: Tingkatkan sirkulasi udara ruang kerja di masa pandemi COVID-19
Pilihan lain untuk mensirkulasi udara yaitu dengan alat penyaring udara ataupun menggunakan pendingin ruangan (AC) yang memiliki sistem filter menyaring udara kotor. Atau sirkulasi udara juga bisa dilakukan dengan memasang exhaust fan untuk mengalirkan udara dari dalam ke luar ruangan.
Opsi lain untuk membuat udara di dalam rumah menjadi bersih, lanjut Rini, ialah dengan menaruh tanaman di dalam rumah yang bisa menyaring karbon dioksida dan menggantinya dengan oksigen.
Rini mengingatkan apabila AC di rumah tidak memiliki sistem penyaringan udara kotor, sebenarnya udara yang berputar dan dikeluarkan kembali oleh AC merupakan udara yang tetap kotor. Oleh karena itu dia menyarankan agar selalu membuka jendela agar ada pertukaran udara bersih dari luar menggantikan udara kotor di dalam ruangan.
Baca juga: Ruang kerja dengan sirkulasi udara tidak baik picu penambahan kasus
Baca juga: Dokter Reisa sarankan rumah dan kantor punya sirkulasi udara baik
Pewarta: Aditya Ramadhan
Editor: Budhi Santoso
Copyright © ANTARA 2021