Jakarta (ANTARA News) - Pintu air bendung Katulampa Kota Bogor, Jabar, Senin tengah malam, terhitung normal dengan ketinggian permukaan air 70cm.

"Senin pagi 60cm, jam 09.00-10.00 WIB naik 70cm, jam 11.00-17.00 WIB naik lagi 80cm, lalu jam 18.00 WIB sampai sekarang kembali ke angka 70cm. Angka ini normal," kata petugas di pintu air Katulampa, Muhammad Awan, Senin malam.

Jika di Katulampa ketinggian air 70cm, lanjut dia, maka ketinggian air di pintu air Depok biasanya mencapai 180cm, apa lagi karena di Depok sedang terjadi hujan gerimis.

Jika ketinggian permukaan air di Katulampa sudah mencapai 80-90cm, ujarnya, maka sudah masuk kategori waspada.

Ia menjelaskan, jika tinggi permukaan air Katulampa 100-170cm maka sudah masuk siaga IV, 170-240cm berarti siaga III, 240-300cm siaga II dan di atas ketinggian 300cm tergolong Siaga I di Jakarta.

Untuk tahun ini, ujarnya, permukaan air paling tinggi di Katulampa sebesar 160cm (siaga IV) yang terjadi pada Selasa (13/1) yang berarti ketinggian di pintu air Depok mencapai 300cm dan di pintu air Manggarai 800cm.

Ketinggian permukaan air di Katulampa pada posisi 110 cm atau 120 cm sudah tidak tertampung di Kali Ciliwung dan bisa meluap ke pemukiman warga di sekitar sungai.

Apa lagi, urainya, jika ditambah hujan di Depok, hujan di Jakarta dan pasang di laut Jawa.

Sebelumnya, pada Selasa (13/1) sekitar pukul 10.00 WIB, permukaan air di bendung Katulampa mencapai 160 cm atau siaga IV.

Saat itu, terjadi hujan deras di Bogor dan sekitarnya sejak Senin (12/1) malam hingga Selasa pagi. Akibatnya, permukaan air di bendung Katulampa naik tajam dari ketinggian 50 cm pada pukul 07.00 menjadi 160 cm pada pukul 10.00 WIB.(*)

Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2009