Kulon Progo (ANTARA) - Sebanyak 3.160 tenaga kesehatan yang tersebar di puskesmas, rumah sakit swasta dan pemilik pemerintah di Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta, mendapat prioritas pertama pemberian vaksin COVID-19.
"Sasaran pemberian vaksin tahap pertama diprioritaskan untuk sumber daya manusia kesehatan (SDMK) melalui sistem informasi SDMK yang dikelola Kementerian Kesehatan, dari total 3.233 sasaran, sudah terdata 3.160 sasaran atau 98 persen," kata Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Kulon Progo Baning Rahayujati di Kulon Progo, Selasa.
Ia mengatakan Pemkab Kulon Progo menyediakan 21 puskesmas dan rumah sakit milik pemerintah untuk melaksanakan vaksinasi tahap pertama. Saat ini, Pemkab Kulon Progo melalui Dinas Kesehatan sedang melakukan penilaian rumah sakit atau klinik swasta yang berpotensi untuk membantu tahap berikutnya.
Untuk pelatihan petugas vaksinator, pihaknya sudah memberikan pelatihan yang diberikan Kementerian Kesehatan sebanyak 73 orang, dan 11-13 Januari ini akan dilaksanakan pelatihan tahap kedua bagi petugas kesehatan yang belum mendapat pelatihan, seperti petugas pelayanan kesehatan tambahan tadi.
Baca juga: Sultan HB X: Vaksinasi COVID-19 di DIY mulai 14 Januari 2021
Baca juga: Pakar UGM berharap publik percayakan vaksin COVID-19 kepada BPOM-MUI
"Di 21 puskesmas dan dua rumah sakit milik pemerintah sudah tersedia pendingin dengan kapasitas 70 liter dan gudang farmasi Dinas Kesehatan mampu menampung 847 liter. Kotak pendingin yang ada di puskesmas dan gudang farmasi juga memadai," katanya.
Rencananya, Dinas Kesehatan akan melakukan distribusi vaksin dari gudang farmasi ke puskesmas sesuai sasaran. Saat ini, masih menunggu sasaran masing-masing posyankes. Nanti akan dikelola bersama-sama dengan BPJS.
"Pelaksanaannya, kami masih menunggu instruksi dari pemerintah pusat. Vaksin COVID-19 yang ada Dinas Kesehatan DIY baru akan didistribusikan ke kabupaten/kota sesuai dengan data sistem informasi SDMK pada 14 Januari nanti. Setelah itu, baru didistribusikan ke puskesmas," katanya.
Baning mengatakan setelah menyasar nakes, vaksinasi selanjutnya diberikan kepada masyarakat umum. Setidaknya ada sekitar 200.000 warga Kulon Progo akan diprioritaskan sebagai sasaran awal yang mendapat imunisasi ini.
Pemberian vaksin didasarkan pada skala prioritas yaitu penduduk yang sehat dan memiliki pekerjaan yang berisiko terjadinya penularan.
Dari skala itu kemudian dipilih lima kelompok awal untuk mendapat imunisasi ini, meliputi tenaga kesehatan, aparat hukum dan petugas pelayanan publik yang terlibat langsung dalam pelayanan masyarakat, tokoh masyarakat, tokoh agama, pelaku perekonomian strategis, perangkat daerah, kecamatan, desa hingga RT.
Selanjutnya, tenaga pendidik mulai dari guru TK sampai SMA sederajat, ASN dan dewan, serta kelompok usia produktif antara 18-59 tahun dan telah berkontribusi dalam sektor perekonomian termasuk anggota BPJS PBI.
Mendasari hal itu, kemudian dilakukan penghitungan berapa orang yang layak, lewat data sensus penduduk Kulon Progo 2019. Dari sensus diketahui bahwa warga Kulonprogo yang berusia antara 18-59 tahun kurang lebih 200.000 orang.
Untuk pendataan peserta, nantinya lewat Sistem Informasi berbasis IT yang disediakan masing-masing kabupaten. Peserta akan diberikan akses di mana bisa melaksanakan vaksin lewat NIK KTP. Dari situ baru akan diregistrasi, lalu dijaring mana yang masuk dalam kriteria tahap pertama.
"Berdasarkan data sasaran kalangan yang berusia 18-59 tahun di Kulon Progo, kurang lebih itu ada sekitar 49 persen dari total penduduk kabupaten ini. Sehingga yang jadi sasaran awal vaksinasi besok itu sekitar 200.000 orang," katanya.
Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Kulon Progo Fajar Gegana berharap vaksin COVID-19 bisa sampai di kabupaten ini paling lambat akhir Januari 2021.
"Semoga sebelum akhir bulan ini vaksin sudah sampai Kulonprogo, dan nanti yang kami utamakan (untuk vaksinasi) adalah tenaga medis, karena mereka garda terdepan menghadapi COVIDa-19, setelah itu dilanjutkan yang lain," katanya.*
Baca juga: Wapres Ma'ruf Amin tidak divaksin COVID-19 di tahap pertama
Baca juga: MUI sedang tuntaskan fatwa halal Sinovac
Pewarta: Sutarmi
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2021