Namun, pemerintah setuju untuk melonggarkan pembatasan sosial itu pada hari kerja.
Warga Italia menghabiskan sebagian besar masa libur Natal dan Tahun Baru di rumah, dengan orang-orang yang diizinkan meninggalkan rumah hanya untuk bekerja, layanan kesehatan, dan keadaan darurat, atau untuk perjalanan singkat untuk melihat sejumlah teman atau kerabat.
Aturan-aturan pembatasan itu akan berakhir pada Kamis dan para menteri Italia dalam rapat kabinet Senin malam (4/1) telah sepakat untuk kembali ke sistem pembatasan lama tiga tingkat, yang memungkinkan berbagai tindakan untuk diterapkan di berbagai daerah.
Akan tetapi, semua bar dan restoran di seluruh negeri harus tutup akhir pekan ini, dan kegiatan perjalanan antarkota dijaga seminimal mungkin.
Pemerintah juga telah memutuskan untuk menunda pembukaan kembali sekolah menengah atas pada Kamis menjadi 50 persen dari kapasitasnya hingga hari Senin.
Beberapa wilayah, termasuk Veneto utara di sekitar Venesia, telah memutuskan untuk menunda pembukaan kembali sekolah hingga 31 Januari.
Jumlah kasus harian COVID-19 di Italia telah turun dari angka tertinggi sekitar 40.000 pada pertengahan November menjadi di bawah 20.000 kasus saat ini, tetapi tingkat infeksi telah berubah-ubah, dengan ratusan orang meninggal setiap hari akibat COVID-19.
Keputusan pemerintah juga diperpanjang hingga 15 Januari untuk larangan yang sudah diberlakukan bagi pergerakan antara 20 wilayah di Italia, di mana perjalanan hanya diizinkan untuk pekerjaan, keperluan layanan kesehatan atau keadaan darurat.
Italia, negara Barat pertama yang terkena COVID-19, telah melaporkan hampir 76.000 kematian sejak Februari, yang merupakan angka kematian akibat COVID-19 tertinggi kelima di dunia.
Pada Sabtu (2/1), Kementerian Kesehatan Italia menunda pembukaan kembali resor ski hingga 18 Januari dari yang direncanakan sebelumnya 8 Januari.
Pihak kementerian mengatakan bahwa penutupan itu diperpanjang atas permintaan para gubernur daerah dan atas saran para ahli kesehatan.
Sumber: Reuters
Baca juga: Maskapai utama AS dukung persyaratan tes COVID-19
Baca juga: India temukan lagi 20 kasus jenis baru COVID-19
Penerjemah: Yuni Arisandy Sinaga
Editor: Fardah Assegaf
Copyright © ANTARA 2021