Kami memulai dengan virus yang tidak terkendali
New York (ANTARA) - Saham-saham di Wall Street turun tajam pada penutupan Senin (Selasa pagi WIB), meluncur dari tertinggi sepanjang masa pada hari pertama perdagangan tahun ini, saat sentimen risiko surut di tengah pemilihan putaran kedua untuk kursi Senat AS di negara bagian Georgia dan lonjakan kasus virus corona.

Indeks Dow Jones Industrial Average anjlok 382,59 poin atau 1,25 persen menjadi berakhir di 30.223,89 poin. Indeks S&P 500 berkurang 55,42 poin atau 1,48 persen menjadi ditutup di 3.700,65 poin. Indeks Komposit Nasdaq berakhir merosot 189,84 poin atau 1,47 persen, menjadi 12.698,45 poin.

Dow, yang menyentuh rekor tertinggi baru di awal sesi bersama dengan S&P 500, juga terseret oleh penurunan lebih dari empat persen saham Boeing Co, setelah Bernstein memangkas peringkatnya menjadi "berkinerja buruk," mengutip kekhawatiran tentang arus kas.

Sepuluh dari 11 sektor utama S&P 500 berakhir di zona merah, dengan real estat terpuruk 3,29 persen, memimpin penurunan. Sektor energi meningkat sebesar 0,13 persen, menjadikannya kelompok dengan kinerja terbaik.

Ketiga indeks utama mencapai posisi terendah dua minggu, dengan S&P 500 dan Dow membukukan persentase penurunan harian terbesar mereka sejak akhir Oktober, sedangkan Nasdaq mengalami kerugian terbesar sejak 9 Desember.

Sementara itu, nasib agenda Presiden terpilih AS Joe Biden termasuk merevisi peraturan perpajakan, meningkatkan stimulus, dan pengeluaran infrastruktur bergantung pada perlombaan Senat kembar (dua kursi) pada Selasa waktu setempat di negara bagian Georgia yang akan menentukan kendali atas majelis.

Pengukur ketakutan Wall Street menyentuh level tertinggi dua minggu pada Senin (4/1/2021).

"Saham-saham mundur dari tahun keuntungan yang menakjubkan," kata Brian Reynolds, kepala strategi pasar, di Reynolds Strategy.

“Kami memulai dengan virus yang tidak terkendali. Kami mungkin akan mengakhiri 2021 dengan virus yang dapat dikendalikan pada saat itu. Bagaimana kami memulai dari awal hingga akhir akan dipenuhi dengan kemunduran yang sering terjadi karena orang akan melihat berita utama jangka pendek,” tambahnya.

Amerika Serikat telah mendaftarkan lebih dari 20,7 juta kasus yang dikonfirmasi dengan kematian terkait, melebihi 352.000 pada Senin sore (4/1/2021), penghitungan oleh Universitas Johns Hopkins menunjukkan.

"Investor berada pada titik di mana mereka ingin beristirahat sementara mereka menilai semua hal berbeda yang akan datang di tahun baru," kata Lindsey Bell, kepala strategi investasi di Ally Invest, di Charlotte, North Carolina.

Di sisi data, aktivitas manufaktur AS meningkat pada laju tercepat dalam lebih dari enam tahun pada Desember, sebuah survei menunjukkan pada Senin (4/1/20210. Hasil itu datang setelah survei aktivitas pabrik yang optimis di seluruh Eropa dan Asia pada hari sebelumnya.

Beberapa investor berhati-hati tentang laju pertumbuhan ekonomi karena klaim pengangguran AS tetap tinggi, sementara babak baru pembatasan terkait pandemi bulan lalu dan varian baru virus corona telah membayangi prospek.

Saham Tesla Inc memperpanjang reli meteorik ke rekor tertinggi setelah pembuat mobil listrik itu melaporkan pengiriman kendaraan yang lebih baik dari perkiraan pada 2020.

Saham FLIR Systems Inc melonjak lebih dari 19 persen setelah Teledyne Technologies Inc setuju untuk membeli pemasok kamera pencitraan termal seharga delapan miliar dolar dalam bentuk tunai dan saham. Namun, saham Teledyne jatuh 7,5 persen.

Baca juga: Wall Street akhiri tahun pandemi dengan Dow dan S&P di rekor tertinggi
Baca juga: Kemarin, Wall Street naik di akhir tahun hingga peluncuran Jaketbus
Baca juga: Wall Street berakhir lebih tinggi terangkat ekspektasi pemulihan

 

Penerjemah: Apep Suhendar
Editor: Faisal Yunianto
Copyright © ANTARA 2021