Sebagian besar karena perubahan harga di komoditas pertanian, utamanya telur ayam ras
Jakarta (ANTARA) - Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat indeks harga perdagangan besar (IHPB) pada Desember 2020 sebesar 104,62, naik 0,54 persen dari IHPB November sebesar 104,06.
Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa BPS Setianto dalam paparan secara virtual di Jakarta, Senin, menuturkan kenaikan IHPB tertinggi terjadi pada sektor pertanian sebesar 1,98 persen.
"Sebagian besar karena perubahan harga di komoditas pertanian, utamanya telur ayam ras dengan andil 0,06 persen, cabai merah, kelapa sawit, cabai rawit dan wortel dengan andil 0,37 persen dan inflasi bulanan sebesar 1,98 persen," katanya.
Setianto mengatakan sektor pertambangan dan penggalian naik sebesar 0,06 persen tidak menyumbang andil signifikan dan sektor industri naik 0,20 persen dengan andil 0,17 persen.
"Untuk sektor industri, yang mengalami inflasi 0,20, utamanya karena kenaikan harga tepung tapioka untuk momen Natal dan Tahun Baru, juga minyak goreng dan teh celup," katanya.
Sementara itu, IHPB kelompok bangunan atau konstruksi pada Desember 2020 secara umum mengalami kenaikan sebesar 0,13 persen dari bulan sebelumnya.
Kenaikan disebabkan oleh kenaikan harga komoditas besi beton, batu split, besi konstruksi bangunan, rangka atap baja, dan kayu balok.
Kelompok bangunan dan instalasi listrik, gas, air minum, dan komunikasi mengalami kenaikan tertinggi, yaitu sebesar 0,23 persen. Kelompok bangunan tempat tinggal dan bukan tempat tinggal naik 0,15 persen, kelompok bangunan pekerjaan umum untuk pertanian naik 0,11 persen, kelompok bangunan pekerjaan umum untuk jalan, jembatan, dan pelabuhan naik 0,08 persen, dan kelompok bangunan lainnya naik 0,17 persen.
Baca juga: Indeks harga perdagangan besar November naik 0,47 persen
Baca juga: BPS: Penumpang angkutan udara domestik November naik 33,43 persen
Baca juga: BPS: Nilai Tukar Petani Desember 2020 naik 0,37 persen
Pewarta: Ade irma Junida
Editor: Faisal Yunianto
Copyright © ANTARA 2021