Jakarta (ANTARA) - Juru Bicara Menteri Pertahanan, Dahnil Simanjuntak, meminta publik tidak berpolemik yang kontraproduktif atas penemuan drone bawah laut di perairan Pulau Selayar, Sulawesi Selatan, akhir tahun lalu.
"Kementerian Pertahanan dan Mabes TNI khususnya TNI AL pasti akan menangani permasalahan itu," kata dia, dalam siaran persnya, di Jakarta, Senin.
Baca juga: Penemuan "drone", Kasal sebut "seaglider" untuk riset bawah laut
Bahkan, untuk menyelidiki lebih dalam TNI AL melalui Pusat Hidrografi dan Oseanografi TNI AL akan meneliti drone itu.
Menurut dia, Menteri Pertahanan, Prabowo Subianto, sejak awal berkomitmen untuk memperkuat pertahanan Indonesia.
Baca juga: Hikmahanto minta Kemlu tegas terhadap negara pemilik drone bawah laut
Prabowo, tambah dia, berharap rakyat Indonesia terus mendukung TNI bekerja keras untuk pertahanan Indonesia dan mari bersama memperkuat pertahanan rakyat semesta untuk memastikan NKRI yang lebih kuat.
Baca juga: DPR minta pemerintah perkuat keamanan bawah laut
"Alat ini Sea Glider. Banyak digunakan untuk keperluan survei atau untuk mencari data oseanografi di laut, di bawah lautan," kata dia, dalam jumpa pers di Pusat Hidrografi dan Oseanografi TNI AL, di Jakarta Utara, Senin.
Menurut dia, Sea Glider memang bisa digunakan untuk berbagai kepentingan, mulai dari kepentingan industri, survei, ataupun kepentingan militer karena kemampuannya dalam memetakan kondisi tertentu.
Baca juga: Insiden di Laut China Selatan, drone Amerika dikembalikan China
Pewarta: Syaiful Hakim
Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2021