Samarinda (ANTARA) - Pegiat Sungai Karang Mumus Samarinda Provinsi Kalimantan Timur menyatakan normalisasi sungai untuk menghasilkan sumber air yang bersih dan berkualitas harus melalui gerakan 3M, yakni memulihkan, menjaga, dan merawat.
Baca juga: Lembaga Lingkungan Hidup Aisyiyah Magelang tanam ratusan pohon
Di riparian SKM sekitar Sekolah Sungai dalam Kecamatan Samarinda Utara ini meski sudah ada ribuan pohon yang ditanam sejak empat tahun lalu, namun hingga kini ia bersama sejumlah warga yang peduli masih tetap menanam karena di jalur hijau SKM itu belum semua tertanam.
Baca juga: Aqua Berastagi tanam 3.725 pohon demi hijaukan Tahura Bukit Barisan
Misi pertama yang dilakukan untuk mewujudkan visi ini adalah melalui gerakan "memulihkan", salah satunya dengan melakukan penanaman pohon di palung, tepi, dan daerah aliran sungai (DAS).
Baca juga: Indonesia-AstraZeneca tanam 20 juta pohon dukung lingkungan sehat
Sedangkan pohon yang ada di riparian maupun DAS, antara lain berfungsi sebagai penahan abrasi dan penyaring air alami dari berbagai toksin, sebelum akhirnya dialirkan ke sungai sehingga menghasilkan air bersih, kontinyu, dan berkualitas.
"Alhamdulillah, masih ada beberapa orang yang peduli terhadap sungai sehingga terkadang mereka ke sini membantu menanam dan merawat. Ini merupakan gerakan sosial dan tidak ada yang membayar, maka kita tidak bisa memaksa orang untuk peduli," tutur dia.
Sedangkan gerakan "menjaga" merupakan hal yang harus dilakukan setiap hari, karena jika tidak dijaga, maka pohon-pohon tersebut akan ditebang orang, mengingat hanya sedikit orang yang paham manfaat tumbuhan dan tanaman dalam DAS.
Untuk gerakan "merawat" lanjutnya, semua bibit yang telah ditanam maupun yang tumbuh secara alami, rutin dilakukan perawatan baik penyiraman, penyulaman, maupun penyiangan, termasuk menanam di lokasi terdekat dari Muang.
"Berbagai pohon yang ditanam di kawasan ini terdiri dari berbagai jenis, mulai pohon lokal seperti kratom, rengas, bengalon, dan pohon ara. Bahkan berbagai pohon buah pun ada dan sudah beberapa kali panen seperti jambu, sirsak, anona, dan lainnya," ujarnya.
Pewarta: M.Ghofar
Editor: Heru Dwi Suryatmojo
Copyright © ANTARA 2021