Jakarta (ANTARA) - Suku Dinas Ketahanan Pangan, Kelautan dan Pertanian (Sudin KPKP) Kota Jakarta Selatan memperkenalkan konsep pertanian lestari atau permakultur kepada masyarakat.

Kegiatan tersebut dilakukan secara daring pada Rabu, diikuti 220 peserta dari berbagai daerah, yakni Jabodetabek, Bandung, Jambi, Riau, Surabaya dan Makassar.

"Selama masa pandemi ini, masyarakat mulai menggandrungi pertanian, untuk memperluas wawasan masyarakat, kita kenalkan konsep permakultur," kata Kepala Sudin KPKP Kota Jakarta Selatan, Hasudungan Sidabalok.

Pengenalan permakultur dipadu dalam acara demo masak dengan konsep sajian makanan dari olahan hasil kebun yang dilaksanakan oleh Sudin KPKP Jakarta Selatan di Agro Edu Wisata Ragunan.

Sudin KPKP Jakarta Selatan mengundang pendiri Permakultur Bandung, Listriana Suherman untuk berbagi pengalaman kepada warga yang mengikuti kegiatan secara daring.

"Permakultur serupa dengan konsep pertanian terpadu dan pertanian organik, yang cocok dikembangkan dengan kegiatan 'urban farming' yang tengah digalakkan oleh warga di Jakarta," kata Hasudungan.

Baca juga: Produk pertanian Karang Taruna di Jaksel masuk pasar modern

Petugas Balai Penyuluh Pertanian (BPP) Suku Dinas Ketahanan Pangan, Kelautan dan Pertanian Kota Jakarta Selatan memperlihatkan Alpukat Cimpedak salah satu varietas unggulan pertanian di wilayah Jakarta Selatan, Senin (30/11/2020). (ANTARA/Laily Rahmawaty)
Permakultur menekankan pada rancangan pertanian dan integrasi dengan implementasi berupa praktik pertanian.

Konsep ini memiliki kode etik, yakni peduli pada bumi, peduli manusia dan pengaturan batas konsumsi serta populasi. "Intinya adalah pertanian yang lestari," kata Hasudungan.

Manifestasi dari permakultur adalah kegiatan berkebun dalam komunitas, berdasarkan pada pemanfaatan lahan umum dan membangun semangat gotong-royong sehingga keterbatasan lahan tidak lagi jadi persoalan.

Banyak cara yang dapat digunakan untuk memperluas tanaman seperti melalui teknik tanam vertikal dan akuaponik.

"Media penanaman alternatif, bisa dilakukan memanfaatkan dinding, pagar dan atap bangunan sehingga tidak membutuhkan hamparan yang luas untuk mewujudkan permakultur," kata Hasudungan.

Hasudungan menambahkan, pengenalan konsep-konsep pertanian baru seperti permakultur ini dapat menambah wawasan masyarakat dalam bercocok tanam khususnya wilayah perkotaan.

Baca juga: Jakarta Selatan dirikan pusat edukasi percontohan pertanian perkotaan

Komunitas petani kota di Petukangan Selatan, Pesanggrahan, Jakarta Pusat, menghasilkan tanaman sayur-sayuran yang memiliki nilai ekonomi dengan sistem menanam secara hidroponik. (HO)
Sudin KPKP juga memiliki Agro Edu Wisata Ragunan yang menerapkan konsep permakultur, yang dapat menjadi lokasi tempat belajar bagi masyarakat di Ibu Kota.

"Kita memperkenalkan konsep-konsep pertanian yang baru untuk menambah wawasan warga khususnya Jakarta Selatan, untuk meningkatkan ketahanan pangannya dengan memanfaatkan perkarangan rumahnya atau gang-gang untuk dijadikan pertanian perkotaan," kata Hasudungan.

Selain mengenalkan konsep permakultur, Sudin KPKP juga mengenalkan bermacam-macam olahan makanan dari sayuran "superfood" seperti kelor, bayam brazil dan gingseng Jawa yang dapat meningkatkan gizi untuk mencegah "stunting".

"Ternyata tanaman-tanaman 'superfood' itu mudah ditanam, mudah juga diolahnya serta memiliki manfaat sangat besar untuk pengembangan gizi balita," kata Hasudungan.

Pewarta: Laily Rahmawaty
Editor: Sri Muryono
Copyright © ANTARA 2020