Anggarannya juga digunakan untuk pemberian insentif tenaga kesehatan, penyidik korban terpapar COVID-19 dan relawan

Pekanbaru (ANTARA) - Pemerintah Provinsi Riau selama 2020 telah mengalokasikan dana sekitar Rp474,3 miliar untuk penanggulangan pandemi COVID-19 dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD).

"Dana penanggulangan pandemi melalui pergeseran anggaran APBD Riau 2020," kata Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Penelitian Pengembangan (Bappeda Litbang) Provinsi Riau, Emri Juli Harnis, saat laporan refleksi akhir tahun Riau 2020, di Pekanbaru, Rabu.

Ia menjelaskan, alokasi anggaran untuk penanganan kesehatan mencapai Rp187,53 miliar, penanganan dampak ekonomi mencapai Rp25 miliar, dan penyediaan jaring pengaman sosial sekitar Rp288,6 miliar.

Dana penanganan kesehatan tersebut digunakan untuk 10 kegiatan, antara lain untuk penyediaan sarana prasarana kesehatan seperti alat pelindung diri hingga vitamin untuk masyarakat. Kemudian untuk penyediaan sarana fasilitas kesehatan, seperti kamar isolasi, tempat tidur pasien, alat tes cepat (rapid test), ventilator, alat uji deteksi COVID-19.


Baca juga: Pemerintah siapkan Rp637,3 miliar untuk vaksin COVID-19


Selain itu, anggaran penanganan kesehatan itu juga digunakan untuk penanganan jenazah, pengadaan alat dan bahan evakuasi korban positif COVID-19, sewa rumah singgah sebagai ruang isolasi suspek COVID-19, penyemprotan disinfektan, dan merekrut tenaga medis.

"Anggarannya juga digunakan untuk pemberian insentif tenaga kesehatan, penyidik korban terpapar COVID-19 dan relawan," ujarnya.

Ia mengatakan kebijakan penanganan COVID-19 di Riau untuk sektor kesehatan adalah menetapkan 48 Rumah Sakit Rujukan, yang tersebar di seluruh Provinsi Riau, dan penyediaan tiga tempat isolasi milik pemerintah.


Baca juga: Realisasi anggaran penanganan COVID-19 di Kendari capai Rp35 miliar


Jumlah tenaga kesehatan di 48 rumah sakit rujukan terdiri dari tenaga dokter sebanyak 443 orang, dokter spesialis 447 orang, perawat/bidan 1.243 orang, tenaga kesehatan lainnya 541 orang, tenaga penunjang lainnya 702 orang, dan penyediaan tenaga kesehatan di 233
Puskesmas.

"Selain itu, kita juga sudah memiliki Laboratorium Biomolekuler sendiri sehingga pemeriksaan sampel pasien COVID-19 tidak perlu lagi dikirim ke Jakarta," katanya.

Berdasarkan data Dinas Kesehatan Riau, total kasus terkonfirmasi COVID-19 mencapai 24.822 kasus. Dari jumlah tersebut yang melakukan pengobatan dengan isolasi mandiri 746 orang, dan yang dirawat di RS 490 orang. Jumlah pasien sembuh mencapai 23.006 orang, dan 580 orang meninggal dunia.


Baca juga: Anggaran COVID-19 di Kepri sudah terserap Rp170 miliar

Baca juga: Realisasi penggunaan dana penanganan COVID-19 Kota Jambi 55 persen

Pewarta: FB Anggoro
Editor: Subagyo
Copyright © ANTARA 2020