Tokyo (ANTARA) - Saham-saham Tokyo ditutup lebih rendah pada Rabu, sesi perdagangan terakhir tahun ini karena investor memilih melakukan aksi ambil untung menyusul kenaikan Nikkei lebih dari dua persen dan tingkat penutupan tertinggi sejak 30 tahun pada sehari sebelumnya.
Indeks acuan Nikkei 225 di Bursa Efek Tokyo (TSE) kehilangan 123,98 poin atau 0,45 persen, dari penutupan Selasa (29/12/2020), menjadi mengakhiri perdagangan di 27.444,17 poin. Sehari sebelumnya, indeks Nikkei 225 melambung 714,12 poin atau 2,66 persen menjadi 27.568,15 poin, menandai penutupan tertinggi sejak 15 Agustus 1990.
Namun untuk tahun ini, indeks acuan Nikkei melonjak 16 persen menandai kenaikan tahunan kedua berturut-turut dan mencapai level penutupan tertinggi sejak 1989 terlepas dari semua masalah yang disajikan oleh pandemi virus corona baru.
Sementara itu, indeks Topix yang lebih luas dari seluruh saham papan utama di pasar Tokyo turun 14,50 poin atau 0,80 persen, menjadi berakhir pada 1.804,68 poin. Indeks Topix terangkat 31,14 poin atau 1,74 persen menjadi 1.819,18 poin pada akhir perdagangan Selasa (29/12/2020).
Saham-saham perusahaan yang terkait dengan pulp dan kertas, besi dan baja, serta tekstil dan pakaian jadi merupakan yang menurun paling banyak pada penutupan perdagangan.
Baca juga: Saham Tokyo dibuka melemah karena aksi ambil untung
Baca juga: Saham Tokyo melambung, Nikkei melonjak 714,12 poin tertinggi 30 tahun
Baca juga: Saham Tokyo dibuka lebih tinggi ikuti petunjuk kuat Wall Street
Penerjemah: Apep Suhendar
Editor: Faisal Yunianto
Copyright © ANTARA 2020