Jakarta (ANTARA) - Bek Bhayangkara Solo FC Achmad Jufriyanto menilai kepindahan klubnya dari Jakarta ke Solo bakal memberi banyak keuntungan dalam mengarungi kompetisi Liga 1 Indonesia.
Dikutip dalam laman resmi klub dari Jakarta, Rabu, salah satu keuntungan yang bisa dipetik yakni soal perjalanan tandang. Solo dianggap sebagai wilayah strategis karena tepat berada di tengah-tengah pulau Jawa.
Di samping itu, apabila Liga 1 Indonesia resmi dilanjutkan dan tak mengalami perubahan terutama format kompetisi yang memusatkan pertandingan di pulau Jawa, maka akan menghemat waktu dan energi para pemain.
Baca juga: Bhayangkara FC resmi bermarkas di Solo
Baca juga: Bhayangkara beri pesan pada empat pemainnya agar jaga sikap di timnas
"Bermain di Solo akan bagus buat kami, karena kalau liga jadi bergulir akan banyak tim yang berhome base di Jogja, jadi ideal sekali untuk perjalanan darat. Harapannya semoga prestasi tim lebih baik dari tahun sebelumnya," kata pria yang akrab disapa Jupe tersebut.
Sementara itu perihal perubahan nama yang ditandai adanya penambahan embel-embel Kota Solo, ia tak mempermasalahkan hal tersebut. Baginya, perubahan nama memang lazim terjadi dalam sebuah klub sepak bola.
Ia berharap kepindahan klubnya tersebut bisa semakin menambah semarak atmosfer sepak bola di Kota Solo yang sudah lebih dulu memiliki klub Persis. Bhayangkara juga bertekad membawa nama Kota Batik tersebut semakin harum di kancah pesepakbolaan nasional.
Baca juga: Pemain Bhayangkara Solo harap dapat dukungan dari suporter
Baca juga: Bhayangkara Solo FC janji beri kontribusi untuk sepak bola lokal
"Semoga bisa menambah keterikatan dengan para pecinta sepak bola di kota Solo. Untuk keluarga mungkin keluarga akan ikut untuk sementara ke Solo, kebetulan istri orang Sragen juga. Tapi masih lihat situasinya dulu,”
Setelah resmi mengumumkan pindah ke Solo, Bhayangkara FC dijadwalkan segera melakukan pemusatan latihan untuk menghadapi Liga 1 2020 yang rencananya dilanjut Februari mendatang.
Pewarta: Asep Firmansyah
Editor: Teguh Handoko
Copyright © ANTARA 2020