Yogyakarta (ANTARA News) - PT Pertamina area Manager Yogyakarta tidak bisa menjamin distribusi premium di sejumlah Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) yang terhambat masalah teknis sistem pemesanan dapat segera normal. Sales Area Manager Pertamina Yogyakarta, Ari Anggoro, Sabtu, mengatakan terhambatnya pengiriman pasokan ke SPBU hingga terjadi kelangkaan premium diakibatkan kerusakan sistem `online` pemesanan dan penebusan BBM yang mulai dioperasikan mulai 1 Januari lalu. "Koneksi ke beberapa Bank belum semua dapat beroperasi terutama dengan Bank BRI. Sehingga sebagian besar pemilik SPBU yang `delivery order` (DO) melalui Bank BRI belum bisa dilayani," katanya. Ia mengatakan, saat ini Pertamina masih melakukan perbaikan pada sistim komputerisasi tersebut. "Kami masih melakukan perbaikan-perbaikan dalam sitem pemesanan tersebut, diharapkan dapat secepatnya selesai sehingga pelayanan tidak terganggu lagi," katanya. Menurut dia, hingga Sabtu malam ini Pertamina belum bisa mengirim DO dari SPBU di wilayah DIY dan sebagian Jawa Tengah, seperti Temanggung, Wonosobo, Kebumen dan sebagian Klaten. "Meskipun ada gangguan pada oeprasional sistem `online` namun kami tetap berupaya untuk memberikan pelayanan terbaik dengan cara manual. Tetapi dengan cara manual pelayanannya tidak bisa cepat," katanya. Lebih lanjut ia mengatakan, saat ini masih banyak DO yang menumpuk di Pertamina dan belum bisa terlayani. "Kami tetap berusaha untuk memenuhi pemesanan dari SPBU dan sistem `online` ini segera berfungsi dengan baik," katanya. Sementara itu sejumlah SPBU di DIY yang kehabisan stok premium diantaranya di SPBU Jalan Sultan Agung Kota Yogyakarta, SPBU Ngampilan, SPBU jalan Magelang. Sedangkan di wilayah Kabupaten Sleman SPBU yang kehabisan stok diantarannya di SPBU Medari, Jalan Magelang Km 15, SPBU Mulungan, Desa Sendangadi, Kecamatan Mlati, SPBU Dukuh, Desa Tridadi dan SPBU Mlati. Pengelola Lapangan SPBU Sultan Agung Kota Yogyakarta, Ari Indarto mengatakan, pihaknya sudah DO ke Pertamina tetapi sampai sekarang pasokannya belum dikirim. "Hari ini kami sudah order sebanyak 32.000 liter premium dan membayar melalui bank BRI, namun hingga sore hari ini kiriman belum datang," katanya. Menurut dia, pihaknya sudah cek ke Depo Rewulu dan mendapat informasi sistem online bermasalah. "Dengan kelambatan pengiriman atau pasokan premium ini maka dipastikan hingga besok (Minggu 4/12) kami tidak dapat melayani permintaan masyarakat," katanya. Hal sama juga dikatakan Pengawas SPBU Mlati, Lilik yang mengaku stok premimum di tempatnya sudah habis sejak Sabtu pagi pukul 05.30 WIB. "Pasokan Pertamina tidak bisa dikirim karena adanya kerusakan sistem `online` padahal kami susdah DO melalui bank," katanya.(*)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2009