Jakarta (ANTARA) - Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno menyebut kebijakan menutup sementara masuknya warga negara asing (WNA) per 1 Januari 2021, terkait munculnya varian baru virus corona tak lain untuk kepentingan keselamatan negeri.

Sandiaga Uno dalam jumpa pers akhir tahun di Hutan Kota Kompleks GBK Jakarta, Selasa, mengatakan ia berkoordinasi intensif dengan Menteri Luar Negeri Retno LP Marsudi dan selalu mendapatkan perkembangan terakhir dari Menlu terkait isu tersebut.

“Kamu mendapat update terakhir dari Bu Menlu bahwa dengan pertimbangan matang berbasis data dan sudah menjadi keputusan antara tanggal 1 sampai tanggal 14 Januari 2020, warga negara asing tidak bisa masuk Indonesia,” kata Sandiaga Uno.

Ia menegaskan bahwa hal ini untuk semata-mata demi kepentingan bangsa dan negara serta keselamatan negeri agar varian baru ini tidak masuk ke Indonesia.

Dan Mantan Wakil Gubernur DKI Jakarta itu menegaskan Pemerintah RI mengutamakan keselamatan dan kesehatan masyarakat sebagai hal yang utama.

“Tak perlu khawatir ini adalah ‘temporary’, adalah sementara dan akan segera diupdate begitu kita bisa mendapatkan data dengan koordinasi dengan sektor kesehatan dan juga sudah sepakat bahwa nanti yang menyampaikan bu Menlu,” kata Sandiaga.

Namun ia telah juga memastikan telah berkoordinasi dan menyampaikan informasi tersebut kepada Pemerintah Daerah termasuk di antaranya Provinsi Bali sebagai destinasi favorit wisman.

“Tentu agar tak ada kekagetan jadi kita akan memberikan sinyal kepada pelaku sektor pariwisata sehingga bersama-sama nanti juga menyampaikan update terakhir otomatis apa yang disampaikan sosialisasi sangat cukup sehingga semuanya juga nanti bisa bersiap-siap,” katanya.

Ia menjamin bahwa seluruh informasi dan perkembangan lebih lanjut akan terus disampaikan kepada pemerintah daerah.

“Apapun yang menjadi update kita, perkembangan terakhir kita, pasti kita kabarkan,” kata Sandiaga Uno.
Baca juga: Menparekaf siap perbarui protokol CHSE antisipasi varian baru COVID-19
Baca juga: Satgas: Efek keparahan strain baru COVID-19 belum dapat disimpulkan
Baca juga: Eijkman: Ada strain virus penyebab COVID-19 lebih menular di Indonesia

Pewarta: Hanni Sofia
Editor: Royke Sinaga
Copyright © ANTARA 2020