Paris (ANTARA) - Pasien rawat inap COVID-19 di Prancis kian meningkat pada Senin (28/12) saat Presiden Emmanuel Macron dan sejumlah menteri senior hendak meninjau situasi kesehatan pada Selasa di tengah lonjakan kasus lain, yang menimbulkan kekhawatiran penguncian ketiga di negara tersebut.
Kementerian Kesehatan Prancis melaporkan bahwa jumlah pasien COVID-19 yang dirawat di rumah sakit bertambah 25 menjadi 24.678, sedangkan pasien di unit perawatan intensif (ICU), barometer terpenting dalam kemampuan sistem kesehatan untuk menangani pandemi, naik 44 menjadi 2.703.
Tercatat 2.960 kasus tambahan COVID-19 selama 24 jam terakhir pada Senin, turun dari 8.822 pada Minggu dan 3.093 pada Sabtu.
Baca juga: Warga EU dari Inggris diizinkan masuk Prancis asalkan negatif COVID-19
Baca juga: Tes negatif COVID, pengemudi dapat kembali masuki Prancis dari Inggris
Secara umum jumlah kasus menurun pada Senin sebab orang yang dilakukan tes pada Minggu jumlahnya juga lebih sedikit.
Jumlah orang di Prancis yang meninggal akibat COVID-19 juga bertambah 363 menjadi 63.109, naik dibanding 175 pada Minggu. Secara kumulatif kasus COVID-19 di Prancis berjumlah 2.562.646, tertinggi kelima di dunia.
Uni Eropa meluncurkan program vaksinasi COVID-19 besar-besaran pada Minggu dalam upaya membendung pandemi, yang telah melumpuhkan ekonomi di seluruh dunia dan merenggut lebih dari 1,7 juta nyawa.
Sumber: Reuters
Baca juga: Kasus COVID jenis baru ditemukan di Prancis
Baca juga: Nenek asal Prancis rayakan Natal bersama keluarga di tengah pandemi
Penerjemah: Asri Mayang Sari
Editor: Mulyo Sunyoto
Copyright © ANTARA 2020