Depok (ANTARA) - Universitas Indonesia (UI) memasang alarm peringatan gempa bumi (Earthquake Warning Alert System/EWAS) di Kabupaten Sukabumi, Provinsi Jawa Barat, dalam kegiatan pengabdian kepada masyarakat.
Peneliti dari Departemen Geosains UI pada penghujung tahun 2020 telah memasang empat unit perangkat EWAS di rumah warga di Desa Ciwaru, Kecamatan Ciemas, Kabupaten Sukabumi.
"EWAS mampu memberi tahu warga masyarakat akan kehadiran gempa bumi dalam waktu kurang dari lima detik," kata Ketua Tim Pengabdian Masyarakat UI Supriyanto sebagaimana dikutip dalam siaran pers universitas pada Selasa.
Supriyanto, yang juga merupakan Kepala Laboratorium Riset Kebencanaan di Departemen Geosains, menjelaskan bahwa gempa bumi adalah getaran permukaan tanah dalam suatu kawasan yang sangat luas yang dipicu oleh pergerakan lempeng bumi (tektonik) ataupun aktivitas vulkanik.
"Oleh karenanya, beberapa alat EWAS harus disebar sehingga mengover suatu kampung atau suatu desa," katanya.
Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sukabumi Anita Mulyani mengatakan bahwa wilayah Sukabumi berpotensi menghadapi berbagai bencana alam termasuk tanah longor, tsunami, gempa bumi, dan puting beliung.
Dalam acara sosialisasi dan simulasi Sekolah Mitigasi Bencana Universitas Indonesia (SEmIBEN UI) pada 19 Desember 2020 di Desa Ciwaru dia mengapresiasi dukungan UI terhadap upaya mitigasi bencana gempa.
Sebagai bagian dari upaya mitigasi bencana, perangkat EWAS telah dipasang dan diuji coba di Kabupaten Lombok Timur (Nusa Tenggara Barat) pada 2018, Kota Ambon (Maluku) pada 2019, serta Kabupaten Pandeglang dan Kabupaten Lebak (Banten) pada 2019.
Baca juga:
Gempa merusak terjadi 11 kali sepanjang 2020
MKG dorong penelitian soal gempa dan tsunami untuk perkuat mitigasi
Pewarta: Feru Lantara
Editor: Maryati
Copyright © ANTARA 2020