"Jangan bertanya apakah sudah ada di Bandung, mau ada atau tidak ada, kita harus tetap meningkatkan kewaspadaan saja," kata Ahyani di Kantor Dinas Kesehatan Kota Bandung, Jawa Barat, Senin.
Sejauh ini pihaknya memang belum mengawasi secara khusus varian corona jenis baru itu. Namun, dia memastikan kewaspadaan dari pihaknya pun memang tetap dilakukan.
"Namanya strain (galur) baru, ya, kita belum tahu mutasinya seperti apa, jadi waspada saja, lebih waspada," kata Ahyani.
Baca juga: Pemkot Bandung sasar tes antigen ke pengunjung hotel
Baca juga: Pemkot imbau warga luar tes cepat antigen sebelum masuk ke Bandung
Sejauh ini sejumlah negara telah mengonfirmasi adanya kasus virus corona jenis baru dari Inggris di Kanada, Prancis, dan Singapura.
Namun Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) pun menyatakan belum diperlukan adanya peringatan keras atas varian baru virus corona yang disebut sangat menular itu.
WHO menyatakan mutasi corona hingga muncul varian jenis baru itu memang merupakan hal yang wajar dalam evolusi pandemi di seluruh dunia.
Sedangkan sejauh ini kasus COVID-19 di Kota Bandung pun masih cukup tinggi. Dari data Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Kota Bandung, sudah sebanyak 5.457 orang yang terkonfirmasi COVID-19.
Kemudian 658 orang di antaranya saat ini masih terpapar COVID-19, namun 4.645 orang di antaranya sudah dinyatakan sembuh. lalu 154 orang sejauh ini dinyatakan meninggal dengan kondisi terkonfirmasi COVID-19.*
Baca juga: Wali Kota Bandung minta tak ada perayaan tahun baru sebabkan keramaian
Baca juga: Dinas Kota Bandung: Kuliner dan fesyen mampu bertahan saat pandemi
Pewarta: Bagus Ahmad Rizaldi
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2020