Kairo (ANTARA) - Kementerian dalam negeri Arab Saudi pada Senin memperpanjang larangan masuk ke kerajaan melalui udara, darat dan laut selama seminggu di tengah kekhawatiran varian baru COVID-19, kantor berita negara melaporkan.

Kementerian dalam negeri mengatakan sedang mengevaluasi situasi saat ini sambil mengizinkan warga negara asing meninggalkan Arab Saudi dan mengizinkan masuk untuk kasus-kasus luar biasa.

Arab Saudi menerima dua pengiriman vaksin COVID-19 pada Rabu (16/12) dan akan mulai mendistribusikannya kepada masyarakat tiga hari ke depan, kata Menteri Kesehatan Tawfiq al-Rabiah dan stasiun TV pemerintah, Rabu.

Baca juga: Raja Salman buka KTT G20, soroti penyelamatan nyawa dan ekonomi
Baca juga: KTT G20 Riyadh 2020 soroti pemulihan ekonomi global pascapandemi

Menkes meminta warga negara dan masyarakat Saudi agar melakukan pendaftaran sebagai penerima vaksin.

Pihaknya juga kembali menegaskan bahwa vaksin akan diberikan secara gratis ke seluruh wilayah Arab Saudi.

Menkes al-Rabiah tidak menyebutkan jumlah vaksin yang telah diterima atau vaksin mana yang bakal dibagikan.

Pekan lalu, otoritas Arab Saudi mendaftarkan vaksin COVID-19 Pfizer-BioNTech untuk diimpor dan digunakan di negara tersebut.

Stasiun TV milik pemerintah TV Al Arabiya pada Rabu melaporkan bahwa vaksin yang tiba di kerajaan tersebut adalah vaksin COVID-19 buatan Pfizer-BioNTech.

Sumber : Reuters

Baca juga: Putra Mahkota Arab Saudi disuntik dosis pertama vaksin COVID-19
Baca juga: Arab Saudi terima dua pengiriman vaksin COVID-19

Penerjemah: Azis Kurmala
Editor: Mulyo Sunyoto
Copyright © ANTARA 2020