Ambon (ANTARA) - Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan Ambon Djunaidi mengatakan pihaknya mengerahkan tim SAR gabungan untuk mencari kapal ikan Tradisani yang ditumpangi seorang nelayan bernama Anthonius yang dilaporkan hanyut di sekitar perairan Australia.
"Team Rescue Pos SAR Tual menggunakan KN SAR Bharata telah menuju lokasi kapal ikan yang terakhir terpantau pada tanggal 26 Desember 2020 sekitar pukul 10:15 WIT di Koordinat 9°20'0.00"S - 129°15'0.00"E," kata Djunaidi di Ambon, Senin.
Upaya pencarian dan pertolongan dilakukan tim SAR gabungan dari unsur Pos SAR Tual dua orang, Pos SAR Saumlaki dua orang, ABK KN SAR Bharata empat orang, ABK LCT Wahana Sejahtera delapan orang, serta ditambah sejumlah ABK KN Ular Laut milik Bakamla.
Menurut dia, berdasarkan laporan yang diterima Kansar Ambon bahwa kapal ikan tersebut mengalami mati mesin dan hanyut di sekitar perairan negara tetangga Australia.
Baca juga: Jajaran Polres Cianjur temukan bangkai kapal dan nelayan selamat
Baca juga: Nelayan Karimun yang hanyut ditemukan di perairan Malaysia
Pencarian dilakukan setelah Kansar Ambon menerima laporan sejak tanggal 27 Desember 2020 sekitar pukul 07:00 WIT dan lebih dari dua jam kemudian dikerahkan tim SAR dengan estimasi tiba di lokasi lebih dari 10 jam.
"Lokasi kejadiannya di perairan Australia dan diduga berada pada koordinat 09.27 S – 129.30 E dan jaraknya ke LKP kurang lebih 204 NM, heading 215° Barat Daya Pos SAR Saumlaki," ujarnya.
Hanyutnya kapal ikan milik nelayan Saumlaki, Kabupaten Kepulauan Tanimbar ini bermula dari tanggal 13 Desember 2020 sekitar pukul 02:00 WIT yang sementara menunggu perbaikan dihantam ombak dan angin kencang sampai banyak air yang masuk.
Kemudian salah satu ABK memutuskan tali jangkar sehingga kapal ini hanyut ke tengah laut dan sejumlah personil polsek setempat berusaha mencari keberadaan kapal serta satu nelayan tersebut namun tidak membuahkan hasil.
"Tetapi pada tanggal 23 Desember 2020 sekitar pukul 13:30 WIT, diterima info dari BCC bahwa RCC Australia menemukan kapal ikan berbendera Indonesia dengan nama GT 19N019IKD di perairan Australia pada posisi 09-27 S - 129-30 E dengan kondisi mengalami kerusakan dan kehabisan bahan bakar serta bahan makanan," kata Djunaidi.
Sampai saat ini tim SAR gabungan masih terus melakukan pencarian, namun belum berhasil menemukan kapal ikan beserta seorang nelayan di dalam kapal.
Kondisi cuaca di laut sekarang berupa hujan ringan dengan tiupan angin Barat Daya menuju arah Barat Laut berkecepatan 2 - 20 Knots dan tinggi gelombang berkisar antara 1.25 – 2.50 meter.*
Baca juga: KKP serahkan 1.000 paket sembako kepada nelayan di Ambon
Baca juga: Empat nelayan Ambon dilaporkan hilang dua ditemukan
Pewarta: Daniel Leonard
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2020