Makassar (ANTARA) - Sulawesi Selatan kini tidak memiliki wilayah zona hijau lagi berdasarkan peta zonasi risiko COVID-19, padahal sebelumnya Palopo dan Tana Toraja sudah masuk kategori zona hijau.
"Sejak per 20 Desember lalu, menunjukkan tidak ada lagi zona hijau di Sulsel. Mayoritas kabupaten/kota berada di zona oranye. Kecuali Pinrang dan Tana Toraja di zona kuning dan Palopo yang justru masuk zona merah," kata Juru Bicara Satuan Tugas (Satgas) Penanganan COVID-19, Prof Wiku Adisasmito di Makassar, Sabtu.
Mencermati kondisi tersebut, dia meminta pemerintah daerah untuk lebih serius melakukan pengendalian. Apalagi, ada tren lonjakan kasus setelah Pilkada serentak digelar pada 9 Desember 2020.
Terdapat 28 kabupaten/kota di zona oranye yang sudah hampir masuk zona merah tersebar di sejumlah provinsi di Indonesia. Di Sulawesi Selatan Kabupaten Gowa skornya sudah mendekati zona merah.
Baca juga: Pasien baru COVID-19 di Sulsel bertambah 411 orang
Baca juga: Sulsel siapkan ruang pendingin untuk simpan vaksin COVID-19
Wiku berharap kepala daerah dan masyarakat harus benar-benar serius menjalankan protokol kesehatan dengan ketat. Zonasi risikonya yang sudah mendekati zona merah menandakan kondisi makin memburuk.
“Jangan lengah dalam penanganan COVID-19. Kalau masuk zona merah, maka semakin banyak masyarakat terancam keselamatannya,” katanya.
Wiku menginginkan pemda dan masyarakat bisa belajar dari situasi sebelumnya. Saat ini, ada libur Natal dan Tahun Baru 2021 yang harus diwaspadai. Libur panjang sebelumnya sudah memicu adanya lonjakan kasus.
Berkaitan dengan hal tersebut, diharapkan Pemerintah Daerah melakukan pengetatan mobilitas warga dengan regulasi wajib uji usap (swab) antigen dan usao PCR. Hal ini demi mengantisipasi pemudik pada libur Nataru.*
Baca juga: Gubernur Sulsel: Sebelum meninggal Bupati Lutim positif COVID-19
Baca juga: Ketua MPR tinjau simulasi vaksinasi COVID-19 di Makassar
Pewarta: Suriani Mappong
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2020