Batam, (ANTARA News) - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono mengancam akan memberi tindakan tegas terhadap birokrat atau pihak-pihak tertentu yang menghambat pelaksanaan kawasan pelabuhan bebas dan perdagangan bebas (FTZ) di Batam, Bintan dan Karimun.
"Saya akan beri tindakan terhadap penghalang atau oknum-oknum yang mengganggu pelaksanaan FTZ," kata Presiden ketika meresmikan pelaksanaan FTZ di Batam, Senin.
Pernyataan Presiden tersebut disambut senyuman dan tepuk tangan oleh pengusaha yang menghadiri peresmian FTZ tersebut, terutama saat Presiden menyatakan akan membersihkan oknum-oknum yang melakukan korupsi dan melakukan pungutan liar terhadap pengusaha.
"Kalau ijin bisa dipermudah, jangan dipersulit," katanya.
Presiden mengajak seluruh perangkat pelaksana FTZ perang terhadap praktek korupsi dan pungutan liar, karena akan menghambat pelaksanaan FTZ.
"Saya tidak main-main. Saya serius, sangat serius karena praktek korupsi membahayakan negara," katanya.
Presiden mengingatkan Dewan Kawasan dan Badan Pengusahaan Kawasan FTZ memberi pelayanan prima kepada pengusaha lokal maupun asing berdasarkan ketentuan yang berlaku.
"Kalau ada oknum-oknum yang memperlambat birokrasi perijinan usaha, silahkan laporkan kepada pihak yang bertangungjawab atau laporkan langsung kepada saya. Pasti saya tindak," tuturnya.
Presiden juga mempersilahkan media massa untuk mengangkat kasus pungutan liar dan korupsi sepanjang itu tidak melahirkan fitnah.
"Silahkan angkat beritanya sepanjang itu tidak fitnah," ujarnya.
Presiden mengucapkan apresiasi kepada pengusaha lokal dan asing yang berkarya di Batam, Bintan dan Karimun.
"Investasi itu membantu meningkatkan perekonomian masyarakat Kepri dan secara nasional," katanya.(*)
Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2009