Dari pengalaman, kita perlu melakukan sesuatu agar secara pribadi mengalami suka cita dalam hidup keluarga dan dunia kita
Jakarta (ANTARA) - Misa Perayaan Malam Natal Katedral Jakarta mengajak umat Katolik untuk tidak hanya mementingkan diri sendiri dan dapat menempatkan Yesus yang pertama dalam segala hal sehingga dapat mengalami suka cita dalam berbagai aspek kehidupan.
"Dari pengalaman, kita perlu melakukan sesuatu agar secara pribadi mengalami suka cita dalam hidup keluarga dan dunia kita. Apa yang harus kita perbuat?," kata Romo Edi Mulyono saat menyampaikan Homili secara daring pada Misa Perayaan Malam Natal Katedral Jakarta, Kamis (24/12).
Ia mengatakan suka cita dalam kehidupan dapat diraih dengan cara pertama yaitu menempatkan Yesus sebagai yang pertama dalam segala hal.
Baca juga: Kemarin, area publik ditutup saat libur hingga misa Natal di gereja
"Rindukan Yesus, kangen kepada Allah yang nyata dalam diri Yesus, yang kangen juga untuk menyelamatkan kita," kata dia.
Romo Edi mengajak umat Katolik untuk tidak mengutamakan dirinya sendiri dan mengesampingkan Yesus. Karena jika begitu, maka suka cita tidak akan menghampiri.
Menurut dia, totalitas untuk Yesus adalah yang paling utama untuk mendapatkan suka cita.
"Bukan diri kita yang kita tempatkan dalam hidup tetapi Yesus, dengan pikiran, perkataan, perbuatan, kepedulian bahkan tangis dan tawanya. Ikuti Yesus apa maunya, katanya, contohnya, kepeduliannya," kata dia.
Baca juga: Misa malam Natal di Gorontalo Utara lancar kondusif
Dalam sejarah, kata dia, telah memberi tahu umat bahwa mereka yang tidak mengutamakan Yesus akan sukar menemukan suka cita.
Romo Edi mencontohkan Yosef dan Maria yang mengusahakan kelahiran Yesus di tempat yang baik, kata dia, mengalami penolakan dari pemilik penginapan.
"Namun mereka yang mendahulukan diri sendiri tidak bahagia bahkan sengsara. Misanya pemilik penginapan yang menolak Yosef dan Maria tidak bisa langsung mengalami seperti para gembala yang bersuka cita," katanya.
Baca juga: 205 gereja di Jakarta Utara gelar Misa Natal
Pewarta: Anom Prihantoro
Editor: Virna P Setyorini
Copyright © ANTARA 2020