Kasus baru penambahan COVID-19 merupakan klaster keluarga
Gunung Kidul, DIY (ANTARA) - Pasien terkonfirmasi positif COVID-19 di Kabupaten Gunung Kidul, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) bertambah sembilan kasus baru, sehingga total kasus di wilayah ini naik menjadi sebanyak 752 kasus.
"Perubahan situasi COVID-19 di Gunung Kidul pada 24 Desember 2020 bertambah sembilan kasus baru," kata Kepala Dinas Kesehatan Gunung Kidul dr Dewi Irawaty di Gunung Kidul, Kamis.
Ia mengatakan sembilan kasus baru ini berasal dari Kecamatan Playen dua kasus, Karangmojo tiga kasus, Patuk satu kasys, Gedangsari dua kasus, dan Girisubo satu kasus. Kemudian ada tujuh pasien terkonfirmasi COVID-19 yang sembuh, yakni dari Karangmojo enam kasus, dan Semanu satu kasus.
"Kasus baru penambahan COVID-19 merupakan klaster keluarga, " katanya.
Berdasarkan data Dinas Kesehatan Gunung Kidul total kasus COVID-19 sebanyak 752 kasus dengan rincian 473 sembuh, 257 dalam perawatan dan 22 meninggal dunia. Kemudian total spesimen sebanyak 10.050 dengan rincian 8.450 hasil negatif, 752 kasus positif, dan 848 spesimen dalam proses.
Untuk mengantisipasi lonjakan kasus COVID-19 akibat adanya libur Natal dan Tahun Baru 2021, Dinas Kesehatan telah membuat pengaturan bagi para tenaga kesehatan (nakes). Tujuannya agar pelayanan kesehatan tetap berjalan dengan optimal.
"Kami bagi tim agar bisa mengatur energi, apalagi mengingat tracing (penelusuran) kasus COVID-19 tidak ada liburnya," kata Dewi.
Ia mengatakan tim terbagi dalam berbagai kelompok piket. Layanan di fasilitas kesehatan (faskes) untuk rawat inap dan Gawat Darurat pun tetap siap 24 jam selama libur akhir tahun ini.
Kemudian masih ada Tim Kasus Luar Biasa (KLB), yang disiagakan jika ada kejadian yang membutuhkan penanganan cepat. Koordinasi juga dilakukan dengan aparat yang berjaga di pos pengamanan.
"Selama 24 jam tim ini siap dihubungi oleh aparat yang berjaga. Tim kami tempatkan di puskesmas terdekat dari pos," kata Dewi.
Sedangkan di destinasi wisata khususnya pantai, sebanyak 12 puskesmas disiagakan selama libur panjang. Begitu pula ambulans beserta timnya, di mana koordinasi juga dilakukan dengan aparat TNI untuk kedaruratan.
"Kami berharap skema ini bisa membuat ritme kerja para nakes tetap teratur. Sehingga mereka tidak akan kewalahan lantaran begitu banyaknya penanganan," demikian Dewi Irawaty.
Baca juga: Pemkab Gunung Kidul tutup IGD RSUD Wonosari 24 jam
Baca juga: Puluhan santri Darul Quran Gunung Kidul terkonfirmasi COVID-19
Baca juga: Pasien COVID-19 di Gunung Kidul bertambah 25 menjadi 549 kasus
Baca juga: Kasus positif COVID-19 di DIY naik 244 orang dari klaster penjual ikan
Pewarta: Sutarmi
Editor: Andi Jauhary
Copyright © ANTARA 2020