Jakarta (ANTARA) - Peneliti Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) Siti Zuhro menantang calon gubernur Kepulauan Riau Ansar Ahmad untuk melakukan inovasi pelayanan publik agar bisa mengikuti Kompetisi Inovasi Pelayanan Publik (KIPP) di Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi.
"Jadi kayak Pak Ansar ini, nanti akan jadi role model, khususnya di Kepri yang nanti kalau hebat di Kepri, melakukan inovasi-inovasi, begitu ya, monggo pak Ansar mengikuti Kompetisi Inovasi Pelayanan Publik di Kementerian PAN-RB," ujar Siti saat mengikuti diskusi daring di Jakarta, Rabu.
Selain itu, Siti, yang juga menjadi salah satu panelis KIPP tahun 2020 itu menyarankan agar setiap partai politik harus membuat kontrak politik kepada para calon kepala daerah yang diusung, supaya mereka mau memiliki inovasi bagi pelayanan masyarakat.
Baca juga: Ombudsman apreasiasi pelayanan publik Pemprov Gorontalo
Baca juga: Wapres: Birokrasi harus lakukan inovasi dan perbaikan layanan publik
Baca juga: Wapres: "Mindset" ASN harus diubah dalam digitalisasi pelayanan publik
Menurut Siti, partai politik juga kelak harus bisa mempertanggungjawabkan pilihannya mengusung calon kepala daerah kepada basis massa politik yang mereka bawa, supaya suara mereka tidak disalahgunakan oleh para calon kepala daerah.
"Karena jualan partai politik ke depan itu memang jualan integritas. Tidak bisa tidak, pertaruhannya itu ujung-ujungnya integritas. Hanya partai yang mampu mempromosikan kader-kader yang memiliki kualitas dan nomor satunya integritas, dialah yang menjadi partai dambaan masyarakat," kata Siti.
Diskusi daring tersebut diselenggarakan oleh Badan Saksi Nasional Partai Golkar dengan mengundang pembicara tokoh politik dan akademisi.
Selain Siti Zuhro, pembicara dalam pertemuan sore tersebut di antaranya calon Gubernur Kepulauan Riau Ansar Ahmad, Ketua Komisi II DPR RI Ahmad Doli Kurnia, dan akademisi dari Universitas Pelita Harapan Emrus Sihombing.
Pewarta: Abdu Faisal
Editor: M Arief Iskandar
Copyright © ANTARA 2020