Yogyakarta (ANTARA) - PT KAI Daerah Operasi 6 Yogyakarta mencatat ada sekitar 1.000 calon penumpang kereta api jarak jauh yang mengakses layanan rapid test antigen yang disediakan di Stasiun Tugu Yogyakarta pada hari pertama layanan tersebut dibuka, Selasa (22/12).
“Jumlah calon penumpang yang mengakses cukup banyak. Penumpang sangat antusias memanfaatkan layanan tersebut karena harganya terjangkau. Rp105.000,” kata Manajer Humas PT KAI Daerah Operasi 6 Yogyakarta Supriyanto di Yogyakarta, Rabu.
Selain di Stasiun Tugu, layanan rapid test antigen juga dibuka di Stasiun Solo Balapan.
Total calon penumpang yang mengakses layanan di dua lokasi pada hari pertama masing-masing, 1.012 orang di Stasiun Tugu dan 203 penumpang di Stasiun Solo Balapan.
Meskipun demikian, lanjut Supriyanto, tidak semua penumpang dinyatakan memenuhi syarat untuk naik kereta api karena ada beberapa penumpang yang mendapat hasil reaktif.
“Ada dua penumpang yang mendapat hasil reaktif di Stasiun Tugu. Keduanya pun diarahkan menuju fasilitas kesehatan untuk melakukan pemeriksaan lebih lanjut,” katanya.
Sedangkan untuk tiket kereta api yang sudah dibeli, tetap dapat dibatalkan dan biaya pembelian tiket dikembalikan 100 persen.
Penumpang juga memiliki pilihan untuk mengubah jadwal keberangkatan dengan tenggang waktu tiga bulan dari tanggal keberangkatan awal. Perubahan tidak akan dikenakan biaya.
Baca juga: Masuk kawasan Puncak Bogor wajib tunjukkan hasil rapid tes antigen
Baca juga: Tak bermasker, puluhan warga Jepara-Jateng jalani tes cepat antigen
“Dengan kemudahan-kemudahan ini, kami berharap pelanggan tidak perlu takut jika tiketnya hangus dalam waktu dekat,” katanya.
PT KAI Daop 6 Yogyakarta mengimbau calon penumpang yang ingin melakukan rapid test antigen di stasiun untuk datang pada H-1 keberangkatan. “Jika datang mendadak, maka mungkin masih harus menunggu antrean dan bisa saja terlambat naik kereta,” katanya.
Syarat menyertakan hasil rapid test antigen non reaktif atau PCR negatif tersebut berlaku untuk penumpang kereta api jarak jauh mulai 22 Desember hingga 8 Januari 2021.
“Kami berkomitmen untuk menerapkan protokol kesehatan yang ketat dalam perjalanan kereta api guna memberikan rasa aman dan nyaman kepada penumpang,” katanya.
Selain menyertakan hasil rapid test antigen maksimal H-3 keberangkatan atau PCR maksimal H-14 keberangkatan, seluruh penumpang juga akan menjalani pengecekan kesehatan sebelum masuk stasiun.
“Penumpang harus dalam kondisi sehat, tidak sedang flu, batuk, pilek atau demam. Suhu tidak boleh lebih dari 37,3 derajat celcius dan wajib mengenakan masker serta face shield selama perjalanan,” katanya.
Baca juga: Delapan rest area di Jabar jadi tempat pemeriksaan rapid antigen
Baca juga: Jabar akan masifkan rapid test antigen bagi wisatawan
Pewarta: Eka Arifa Rusqiyati
Editor: Zita Meirina
Copyright © ANTARA 2020